23 Nov 2010

Tasawuf Mendamaikan Dunia

Judul: Tasawuf Mendamaikan Dunia
Penulis: Media Zainul Bahri, MA
Editor: Khairi Rumantati, Sayed Mahdi
Penerbit: Erlangga, 2010
Halaman: xxxix+307


Dalam paradigma kekinian, seringkali orang ketika berhadapan dengan persoalan agama—misalnya perintah dan larangan Allah SWT yang kemudian menjelma menjadi amalan ibadah—cenderung menafsirkannya dengan penafsiran yang praktis, tunggal, dan sering kali mengabaikan sisi esensi dari persoalan tersebut, hasilnya  dalam memahami Islam seseorang selalu akan terjebak pada fomalisme beragama yang kerap berujung kepada pemahaman artifisial yang kemudian diejawantahkan dengan sebuah ibadah atau ritual rutinitas yang hampa.


Awalnya pola seperti ini tidak begitu banyak dilakukan oleh orang-orang, namun, seiring dengan zaman, akhirnya pola seperti ini telah menjadi lumrah, menjadi kebiasaan, bahkan telah mengakar di tubuh dinding ideologi kita.

Tentunya hal seperti ini menjadi momok yang menakutkan mengingat bisa saja terjadi kelak di kemudian hari pola yang “salah” ini berkembang menjadi pembenaran sehingga akan banyak pula persoalan lainnya yang serupa ditafsirkan secara serupa (naudzu bi Allah (i) min dzalik) .

Islam dalam hal penerapan ajarannya tidaklah rumit atau berbelit-belit. Islam selalu memberikan paradigma (risalah) yang sederhana, simpel, dan sangat mudah dipahami, baik itu secara teoritis maupun secara pelaksanaannya. Namun, kesederhanaan ini tidak lantas diejawantahkan dalam konsepsi sederhana yang umum. Alih-alih sederhana, kemudian Islam—dalam hal ajarannya—dianggap sesuatu yang gampil dan sepele.

Islam justru mengajarkan kepada manusia, tentang bagaimana memaknai arti ajaran “sederhana” tersebut dengan konsepsi takwa, yakni keseriusan, pendalaman (spiritualitas) dan keyakinan (keimanan) yang kuat. Sehingga apa yang menjadi hal yang sederhana apabila dimaknai dengan konsepsi taqwa, maka akan menjadi sempurna apa yang sesungguhnya diharapkan oleh ajaran tersebut. Itulah tujuan sebenarnya.

Hadirnya tasawuf sebagai jalan menuju Tuhan secara hakiki merupakan salah satu cara untuk menopang konsep takwa yang di sebutkan di atas. Dunia tasawuf mencoba menciptakan pemahaman agama Islam dengan konsep batiniyah, konsep yang kontemplatif, namun tidak mengenyampingkan sisi humanisme. Tasawuf lahir sebagai ajakan untuk mendalami Islam secara kafah baik dari dalam dan luarnya, tata laku antara manusia dengan Tuhannya (hablu min Allah) dan tata laku antara manusia dengan manusia lainya (hablu min Al-Nas), sehingga terjadi sebuah sinergi antara keduanya.

Kaum sufi merupakan salah satu komunitas Muslim yang humanis; amat mencintai manusia dengan segala kelebihan dan kekurangan, juga tanpa pandang suku, golongan, ras, dan agama. Kasih dan sayang pada manusia berarti pula bukti cinta dan pengabdiannya kepada sang kekasih, Tuhan Yang Mahakasih dan Sayang.

Kenyataan di atas menandakan bahwa kaum sufi tidaklah mengisolasikan dirinya dari masyarakat sosial, mereka justru hadir di tengah-tengah masyarakat dan melebur dengan mereka.

Buku Tasawuf Mendamaikan Dunia, merupakan buku yang disusun oleh Media Zainul Bahri, MA seorang dosen Fakultas Ushuluddin & Filsafat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Media Zainul Bahri mencoba memetakan konsep tasawuf yang selama ini dikenal “angker” dan terpisah dari masyarat secara sosial, ternyata mereka (para sufi dan ajarannya) justru berada di tengah-tengah lapisan masyarakat. Oleh si penulis para sufi digambarkan sebagai para humanis yang mencintai sesama manusia demi mengharapkan kasih sayang dari Tuhannya (hal 17).

Salah satu yang menarik dari buku ini yaitu pada bab 5 dijelaskan tentang sebuah tarekat yang bernama Chisytiyah yang didirikan oleh Khawajah Mu’in al-Din Hasan. Dalam catatan sejarah tarekat ini memiliki silsilah sampai ke Hasan al-Bashri. Tentang tarekat ini, mulai dari sejarah, ideologi, ritual sampai pada konsep spiritual dan etika sosialnya juga dijelaskan dalam buku ini. 

Bahasa yang sederhana dan istilah-istilah tasawuf yang dijelaskan artinya dengan jelas menjadikan buku ini menjadi rujukan penting bagi siapa saja yang ingin mengetahui dan mendalami dunia tasawuf baik secara pengetahuan maupun secara penerapan. (semoga Allah senantia memuliakan mereka Amin).

beli buku klik di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar