Penulis: Arif dan Yugha
Tebal Hal: 19 X 24,5 CM
Tahun Terbit: 2014
Cover: Yudi
Hubungan
sepak bola dengan agama sudah berlangsung sangat lama, terutama di Eropa.
Namun, apa jadinya jika para pesepak bola hebat tetap taat menjalankan ritual
agamanya di atas lapangan hijau, sedang mereka adalah penganut minoritas
Muslim? Tentu hal ini akan mengundang banyak pasang mata dan telinga untuk
melirik dan memperhatikan.
Lihatlah
kiprah Franck Ribéry, Mesut Özil, Yaya Touré, Samir Nasri, Nicolas Anelka, Edin
Dzeko, dan pesepak bola Muslim hebat lainnya. Mereka jadi pusat perhatian bukan
hanya mahir mengolah si kulit bundar, tetapi karena tak malu-malu menunjukkan
identitas kemusliman mereka di atas panggung sepak bola dunia. Bahkan ada yang
menilai mereka adalah para “pendakwah di atas lapangan hijau”. Mereka jadi sumber
inspirasi tidak hanya bagi kaum Muslim, tetapi juga untuk dunia sepak bola
umumnya.
Beberapa
stadion di Inggris misalnya, mulai membangun musala (masjid) agar para pemain
Muslim mereka dapat leluasa menunaikan ibadah shalat. Otoritas sepak bola Inggris
cukup sensitif dengan meniadakan minuman beralkohol bagi para pemain Muslim
saat mereka mendapat suatu penghargaan semisal Man of the Match, tak peduli
tradisi ini sudah begitu lama dilakukan. Begitu juga dengan gerakan sujud
syukur yang belakangan ini makin marak dilakukan para pesepak bola di
mana-mana.
Banyak
kisah inspiratif dari para pesepak bola Muslim hebat yang membuat hubungan
sepak bola dan agama menampakkan wajahnya yang baru, dan semua itu dapat Anda
simak di dalam buku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar