27 Mar 2012

Jalaluddin ar-Rumi

Tidak ada komentar:
Oleh: Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
( Grandson of Mawlana Rumi )

“Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan,
Saya mencintainya dan Saya mengaguminya, Saya memilih
jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya. Setiap
orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, kekasih
yang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai, dia
begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna.
Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang
tidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan dia dan
mereka adalah dia. Ini adalah sebuah rahasia, jika
kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya.
( Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazhim Adil
al-Haqqani – Cucu dari Mawlana Rumi, Lefke, Cyprus
Turki, September 1998)

16 Mar 2012

Kesempatan Hidup Kedua

Tidak ada komentar:
Desain Cover by: Satrio Amal Budiawan
Judul Buku: Kesempatan Hidup Kedua
Penulis: Roidah
Editor: Andriansyah, Adhika Prasetya
Tebal Hal: 112
Harga: 27.000,-
Tahun Terbit: 2012

Tidak semua orang berkesempatan atau mampu mencari makna hidup ini. Tetapi tidak demikian dengan orang-orang beriman di dalam buku ini. Mereka punya modus sederhana dalam memaknai hidup: meyakini tanpa syarat akan sifat Maharahman dan Maharahim Allah SWT. Mereka bukanlah pejabat, tokoh politik terkenal, dai kenamaan, warga kelas atas atau bahkan selebritas. Akan tetapi, pengalaman luar biasa yang mereka alami tak dapat disangkal lagi dapat menginspirasi dan menyadarkan siapa saja bahwa kesejukan kasih dan sayang Allah SWT bisa mampir kepada siapa saja yang mau menjemputnya.

8 Mar 2012

Pelabuhan Terakhir

Tidak ada komentar:
Desain cover oleh: Sony Sonatha
Judul Buku: Pelabuhan Terakhir
Penulis: Roidah
Editor: Tim Divaro
Tebal Hal: 159
Harga: 35.000,-
Tahun Terbit: 2012

Zahra adalah seorang wanita mandiri dan mempunyai karier yang sukses. Sukses dalam berkarier, tapi selalu gagal dalam masalah percintaan, ditambah pula dengan seringnya dia menangani kasus tentang penindasan terhadap perempuan, membuat dia enggan menikah dan cenderung membenci kaum laki-laki. Terlahir sebagai anak tunggal dalam keluarga malah membuatnya semakin tertekan. Sang ayah yang sudah ingin menimang cucu, dan khawatir dengan usia anaknya tersebut, akhirnya memilihkan jodoh untuknya. Nama Poernomo alias Ipung pun mencuat ke permukaan.

Tawaran pekerjaan baru dari relasi kerja pun seolah menjadi sarana menghindar dari masalah perjodohan,pernikahan dan kejenuhan akan pekerjaannya yang dulu. Tanpa berpikir panjang, dan mengkhawatirkan perasaan orang tuanya, terutama sang ibu, dia pun memilih Jambi sebagai tujuan tempatnya berkarir. Bekerja di Pendampingan Suku Kubu mengharuskan dia turun langsung ke hutan, tempat suku itu berada. Lama hidup sebagai wanita kota, membuat dia bersemangat menjalani pekerjaan barunya tersebut.

Kiamat dan Akhirat

Tidak ada komentar:
desain oleh: Satrio Amal Budiawan
Judul: Kiamat dan Akhirat: Panduan Ringkas Mengenal Kehidupan Abadi Setelah Mati
Penulis: S ROYANI MARHAN
Editor: Andriansyah, Adhika Prasetya
Jumlah halaman: 166  

Beberapa tahun belakangan ini diskusi mengenai kehancuran alam semesta atau kiamat begitu ramai dibicarakan orang. Ada pula ramalan yang menyebutkan bahwa dunia ini akan mengalami kiamat di tahun 2012. Ramalan itu didasarkan pada perhitungan kalender yang dibuat oleh bangsa Maya, bangsa berkebudayaan adiluhung yang pernah hidup di daerah Yucatan, yaitu wilayah selatan Meksiko sekarang, Guetemala, bagian utara Belize, dan bagian barat Honduras.

Bangsa Maya konon sangat ahli dalam ilmu astronomi, punya penanggalan hari yang sempurna, menguasai perhitungan perbintangan yang rumit, serta mampu berpikir secara filosofis nan abstrak dan canggih. Kalender bangsa Maya disebut-sebut sebagai sistem penanggalan paling akurat yang pernah ada di muka bumi.

Salah satu artefak peninggalan bangsa Maya adalah artefak penanggalan dan inskripsi pada sebuah prasasti batu bata yang ditemukan di situs Tortuguero, pesisir teluk negara bagian Tabasco, Meksiko. Artefak tersebut mengundang kehebohan dalam jagat kosmologi karena diketahui berakhir pada 21 Desember 2012, karena bertepatan dengan akhir siklus Baktun yang ke-13 dengan pengandaian bahwa kalender bangsa Maya dimulai pada 11 Agustus 3114 SM. Adapun satu siklus Baktun diketahui setara dengan 394 tahun. Sehingga dengan demikian, bagi bangsa Maya, tanggal 21-12-2012 merupakan suatu “akhir masa”. 

Musim Baru

Tidak ada komentar:
Judul Buku: Musim Baru
Penulis: Roidah
Editor: Tim Divaro
Tebal Hal: 126
Tahun Terbit: 2012


Deinia Renita, gadis keturunan India yang besar di ranah Minang berusaha keras menentang tradisi dalam keluarganya. Terlahir dalam lingkungan keluarga yang sangat patuh dan berpegang teguh pada tradisi leluhur membuat jalan kisah cintanya semakin terjal. Umak hanya ingin Dei menikah dengan lelaki yang masih ada hubungan darah saja, yaitu Na Dji.

Dei yang tidak ingin terjerumus dalam peraturan keluarganya itu memberanikan diri mengenalkan Rasyad kepada keluarganya. Perjalanan cinta belum usai, Rasyad pun harus pergi meninggalkannya. Namun, tak perlu waktu lama, Dei pun terpikat pada kepolosan dan kejujuran Paloan. Tidak ingin gagal untuk kedua kalinya,Dei pun nekat menentang tradisi keluarganya.

Di tanah kelahiran Paloan, Dei menghabiskan hari-hari bahagianya bersama keluarga barunya. Sayangnya kebahagian Dei tidak berlangsung lama, kebahagian itu harus hilang seiring terjangan tsunami yang melanda tanah Paloan. Dengan hati tercabik Dei kembali pada keluarganya di Padang, dan keinginan Umak pun tercapai. Setelah semuanya pulih, pesta pernikahan Dei dengan Na Dji pun di gelar.

5 Mar 2012

Tentang Makyun Subuki

Tidak ada komentar:
Namanya Makyun Subuki (Kalau tidak salah, Saya pernah tahu arti dari nama ini, tapi maaf, sekarang lupa! *seseorang dari jauh* “yee gimana gak lupa? Gelas aja pecah ama luh!! *tiba2 hening) kerap dipanggil Mas Makyun atau Wa Buki, ada juga yang memanggil Oom Makyun… pokoknya bebas lah mau panggil apa aja.. ini kan negara demokrasi 

Tokoh kita yang ganteng ini paling gak suka sama anak muda yang kerap menyelipkan kata “secara” (dan sejenis) di sela2 kalimatnya. Sungguh bagi Makyun kata-kata itu benar2 melukai bahasa! (harap maklum! Emosi kuncen bahasa memang begitu) Ini sama saja pemerkosaan bahasa! Harus dibasmi! Begitu teriak makyun saat mengusir si *LAMHOT* (maaf disensor, gua takut kalau gua tulis namanya nanti si Ian bisa marah (secara) dia kan pacarnya), nah, terlebih karena si lamhot ini salah satu anak (yang kesasar masuk) Altar. Tidak hanya itu, kekesalan Makyun ini juga dipicu atas kenyataan bahwa si lamhot suka banget sama kartun jepang.. (Ya salaaamm.. luh tau sendiri kan? Orang Jepang aja gak Pede punya mata sipit, makanya dia bikin kartun yg matanya belo, kok malah disenengin..? walhasil marahlah si abang kita satu ini. Mereka pikir mereka sedang membangun peradaban? Padahal mereka sedang meruntuhkannya! Ujarnya di suatu hari.