Judul Buku: Eva Ustadzah Cinta Ketiban Cinta
Penulis: Achi TM
Editor: Hijrah & Adhika
Tebal Hal: 540
Tahun Terbit: September 2013
Tahun Terbit: September 2013
Karena sudah 27 kali ditolak saat
wawancara kerja, akhirnya Eva membuka biro jodoh islami. Agar kesannya lebih
islami dan bergengsi, Eva yang belum secara kafah mengenakan jilbab nekat
menyamar menjadi ustazah cinta yang berjilbab, berkacamata, dan punya tahilalat
di wajahnya.
Perannya sebagai ustazah cinta sangat
bertolak belakang dengan kehidupan aslinya yang urakan, berpakaian seksi,
berambut pink, dan vokalis band metal. Banyak masalah yang Eva alami ketika
menjalani kepribadian gandanya termasuk membohongi perasaannya sendiri terhadap
Fatih seorang bisnisman muda yang tampan dan soleh yang sedang mencari
pasangan.
Eva Ustazdah Cinta Ketiban Cinta
adalah serial pertama dari Tetralogi Serial Hijabers Talk yang
mengisahkan empat perempuan cantik yang baru saja memutuskan memakai jilbab.
Setelah mereka memakai jilbab, ada saja kejadian-kejadian unik yang mewarnai
kehidupan mereka.
Mereka adalah Samira, seorang penulis
buku anak dan juga seorang pendongeng. Shinta, pecinta jengkol jebolan sebuah
universitas di amrik yang bekerja di bidang desain grafis. Eva, pengangguran
yang suka memakai baju dengan gaya aneh dan warnanya nabrak, ngomong suka
ceplas-ceplos. Lili cewek yang polos, lulusan pesantren, belum pernah pacaran,
hobi minum susu dan menjilat lollipop, kadang-kadang tulalit. Kisah mereka
selalu dimulai dengan adegan duduk bersama di kafe dan mendengarkan salah satu
dari mereka curhat. Dengan kalimat pembuka: “Girls, cewek-cewek muslimah
yang tangguh, Kalian harus dengar cerita gue yang satu ini…”
SERIAL HIJABER’S TALK adalah tetralogi
yang berkisah tentang empat perempuan (Samira, Shinta, Eva, dan Lili) yang
bersahabat sejak SMA. Setelah lulus SMA, kelima sahabat ini memutuskan untuk
memakai jilbab, dari sinilah cerita-cerita unik mulai berdatangan. Novel ini
ditulis oleh Achi TM seorang penulis novel dan skenario terkenal yang karyanya
sudah banyak di berbagai televisi.
Secara struktur, novel ini cukup baik dan
begitu matang dalam mendesain plot. Plot dimulai dari eksposisi, kerumitan alur,
penggalan-penggalan peristiwa, konflik, sampai pada ending yang menawan.
Selain itu, plot yang dibuat cukup unik dan jarang terjadi pada cerita novel
umumnya sehingga dapat tergambar oleh kita konflik apa saja yang akan terjadi
di dalamnya.
Penulis cukup terampil mengatur irama
plot dan konflik di dalamnya. Misalnya pada judul “USTAZAH CINTA KETIBAN CINTA”.
Dalam cerita ini Eva digambarkan sebagai perempuan yang hidup slengean (tomboy),
tapi akhirnya menjadi ustazah lantaran awalnya berpura-pura menjadi ustazah
untuk mendukung bisnis biro jodoh islami. Cerita ini sangat unik dan fresh.
Pengkarakteran tokoh yang disajikan
penulis dalam cerita ini cukup matang, tajam, dan detail. Ada 4 totkoh yang
dihadirkan di dalam novel ini yaitu antara lain: Eva (24th) seorang lulusan S1 Management yang membuka bisnis biro
jodoh islami. Eva yang tomboy tiba-tiba memakai jilbab dengan sungguh-sungguh.
Karakter yang ingin ditonjolkan pada diri Eva ialah karakter perempuan yang
memiliki keperibadian yang tidak berpenampilan layaknya perempuan pada umumnya.
Ekspresi yang tidak asing di negeri kita itu, (mungkin) ingin ditangkap oleh
penulis.
Samira
(24th) digambarkan sebagai penulis buku anak dan
pendongeng. Ia mempunyai panti asuhan mungil di sebelah rumahnya. Sarah itu
penyabar, lembut, dan cinta anak kecil. Memakai kacamata, tinggi langsing,
fashionable, dan pekerja keras. Karakter ini mewakili perempuan pada umumnya,
yaitu feminis.
Shinta
(24th) akrab disapa dengan Ocin, ia lulusan sebuah
universitas di amrik, bekerja di bidang desain grafis. Paling suka cowok yang
suaranya merdu, kalau ngomong sok kebule-bulean. Tokoh ini mewakili karakter
perempuan dengan style britis karena pernah mengenyam pendidikan luar negeri. Yang
ketiga bernama.
Lili
(23th). Lili perempuan yang polos, berjilbab,
lulusan pesantren, belum pernah pacaran, hobi minum susu dan menjilat lollipop.
Ia memakai behel, kadang-kadang tulalit. Tokoh Lili mewakili tokoh
perempuan lulusan pesantren yang selalu terjebak realitas kota metropolitan yang
tidak pernah ditemuinya di pesantren. Secara keseluruhan, keempat tokoh ini
terlihat sengaja diciptakan untuk mewakili tokoh dalam kehidupan nyata. Dengan keunikan
ini, mereka lalu dipertemukan dalam cerita yang juga unik.
Bahasa yang digunakan penulis adalah
bahasa prokem (gue-elu), ini menandakan bahwa penulis ingin
menyajikannya kepada pasar remaja (yang notabene cukup banyak pembaca sastranya)
walau demikian, saya rasa pasar penikmat sastra umum juga akan tertarik, karena
memang dari segi judul dan cerita, novel ini memiliki kekuatan, apalagi si
penulis juga telah banyak menelurkan karya-karyanya di beberapa penerbitan
buku, majalah, dan dunia pertelevisian, tentunya penikmat sastra juga tidak
asing dengan namanya
Novel ini begitu lihai bermain-main
dengan konflik baik secara struktur cerita, konflik batin pribadi tokoh,
konflik batin antartokoh, begitu banyak yang mengemuka dan maksimal diciptakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar