Beberapa
hari yang lalu Saya menonton film berjudul The Pursuit of Happyness di salah
satu stasiun TV Swasta, film ini dibintangi oleh Will Smith (Crish Gardner),
Jaden Smith (Christopher), Thandie Newton (Linda). Sebuah film tentang
pertarungan seorang kepala rumah tangga yang bernama Crish Gardner dalam memperjuangkan
kehidupannya bersama Linda istrinya, dan Crhistopher anaknya.
Terus
terang Saya belum pernah menonton film ini sebelumnya. Padahal film ini pertama
kali dirilis 4 tahun yang lalu. Cukup lama juga film ini. Yah, walaupun
demikian, Saya Bagi Saya film ini adalah film yang baru. Film ini sungguh menggugah,
begitu dramatis, Will Smith dan Jaden Smith sangat berhasil dalam memainkan
perannya masing-masing.
Film
ini bersetting pada tahun 80-an di San Francisco,
California.
Chris dan keluarganya hidup di apartemen kecil. Chris adalah salesman yang
menjual beberapa alat scanner tulang (Bone Density Scanner) portable . Chris
menjual alat ini ke rumah sakit-rumah sakit. Karena harganya cukup mahal dan
jarang ada rumah sakit yang mau membeli alat ini, maka tidak jarang dalam satu
minggu Chris tidak memiliki penghasilan. Linda, istrinya, yang hanya bekerja
sebagai buruh di sebuah laundry tidak bisa banyak membantu Chris yang harus
membayar sewa rumah dan tagihan-tagihan yang semakin menumpuk. Linda tidak
mampu hidup dengan keadaan demikian, dan akhirnya ia pergi ke kota New York meninggalkan
Chris dan Christopher.
Setelah
ditinggal istrinya, Chris menerima tawaran magang tanpa dibayar di sebuah
perusahaan pialang Dean Witter Reynolds yang
menjanjikan pekerjaan bagi peserta magang terbaik. Dalam masa magang yang tak
dibayar itu, Chris mulai kehabisan uang. Akhirnya ia dan anaknya diusir dari
rumah sewanya dan menjadi tuna wisma. Selama beberapa hari ia tidur di tempat-tempat
umum, namun kemudian ia memutuskan untuk tidur di rumah singgah Glide Memorial Chruch.
Karena keterbatasan tempat, mereka harus mengantri untuk mendapatkan kamar.
Kadang mereka berhasil, kadang gagal dan terpaksa tidur diluar. Kemiskinan dan
ke-tunawisma-an ini semakin mendorong tekad Chris untuk menjalankan tugas
dengan giat dan mendapatkan pekerjaan di Dean Witter Reynolds.
Di
akhir cerita, Chris berhasil menjadi peserta terbaik dan diterima bekerja di
sana. Beberapa tahun kemudian, ia mendirikan perusahaan pialang sendiri, Gardner Rich. Pada tahun
2006, ia menjual sebagian kecil sahamnya dan berhasil mendapatkan jutaan dolar
dari penjualan itu.
Ada
satu dialog yang sungguh sangat menggugah Saya, yaitu di saat Cristopher tengah
menghibur ayahnya. Kurang lebih begini dialognya:
Cristopher:
“Dad, mau dengar cerita lucu? ada seorang pria yang sedang tenggelam, dan
sebuah kapal datang, dan orang di atas kapal itu berkata “Kamu mau ditolong?”
dan pria itu berkata “Tuhan akan menyelamatkan Saya. Lalu kapal lain datang dan
coba menyelamatkanya, tapi dia berkata “Tuhan akan menyelamatkan Saya”. Lalu
pria itu tenggelam dan sampai di surga. Lalu pria itu berkata “Tuhan, kenapa Engkau
tidak menyelamatkan aku?”dan Tuhan berkata “Kan aku sudah mengirimkan mu dua
kapal besar untukmu, bodoh!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar