Judul Buku: Jalan-Jalan Menuju Penyucian Jiwa
Penulis: Tasirun Sulaiman
Tebal Hal: xx
+ 66 halaman
Tahun Terbit: 2014
Cover: Satrio Abe
Tuhan adalah sumber dari segala
hal yang Maha Suci dan Maha Sempurna. Sebaliknya, manusia adalah tempatnya
kesalahan dan lupa. Tidak mengheranka, dalam bahasa Arab, manusia disebut “al-insân”,
kata yang masih seakar dengan “an-nisyân”, yang artinya lalai. Watak
manusia yang akrab dengan kelalaian ini merupakan hal alamiah lantaran jasad
manusia berasal dari unsur rendahan, yakni tanah.
Namun, manusia seutuhnya bukan
berasal dari unsur tanah belaka. Manusia sejatinya juga berasal dari Allah SWT Yang
Maha Suci dan Yang Maha Sempurna. Dia meniupkan sendiri sebagian roh-Nya ke
dalam jasad manusia. Hanya saja, begitu roh yang suci itu terbungkus jasad yang
asalnya tanah, ketidakterbatasan potensi roh yang bersifat ilahiah menjadi
terbatas, terkurung, dan tak mampu melampui fakta di luar jangkauan indrawi
jasad.
Agama atau ajatan spiritual
mencoba menjembatani keterbatasan manusia dalam jasad fisiknya itu. Agama
adalah ruang untuk menghadirkan kembali kesucian roh atau jiwa yang rusak
karena kecenderungan jasad yang rendah, terbatas, picik, tak mampu melintas
batas, dan semacamnya. Dengan jalan spiritual, roh atau jiwa dapat memancarkan
kesucian dan sifat-sifat ilahiah dalam diri manusia. Tujuan akhirnya tentulah
agar roh kembali kepada Allah SWT Yang Maha Suci, yang merupakan sumber azali
manusia tanpa penghalang apa pun.
Buku Jalan-jalan Menuju
Penyucian Jiwa ini akan membimbing kita mengenali langkah-langkah praktis
dalam menyucikan roh atau jiwa, sebagaimana dilakukan oleh para guru spiritual
dari kalangan salaf (kaum saleh terdahulu). Tentu saja kaum saleh terdahulu
mendapatkan sumber ajarannya dari Sang Maha Guru spiritual Islam, yaitu Nabi
Muhammad SAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar