17 Jun 2015

Jalan-Jalan Menuju Penyucian Jiwa

Judul Buku: Jalan-Jalan Menuju Penyucian Jiwa
Penulis: Tasirun Sulaiman
Tebal Hal: xx + 66 halaman
Tahun Terbit: 2014
Cover: Satrio Abe


Tuhan adalah sumber dari segala hal yang Maha Suci dan Maha Sempurna. Sebaliknya, manusia adalah tempatnya kesalahan dan lupa. Tidak mengheranka, dalam bahasa Arab, manusia disebut “al-insân”, kata yang masih seakar dengan “an-nisyân”, yang artinya lalai. Watak manusia yang akrab dengan kelalaian ini merupakan hal alamiah lantaran jasad manusia berasal dari unsur rendahan, yakni tanah.

Namun, manusia seutuhnya bukan berasal dari unsur tanah belaka. Manusia sejatinya juga berasal dari Allah SWT Yang Maha Suci dan Yang Maha Sempurna. Dia meniupkan sendiri sebagian roh-Nya ke dalam jasad manusia. Hanya saja, begitu roh yang suci itu terbungkus jasad yang asalnya tanah, ketidakterbatasan potensi roh yang bersifat ilahiah menjadi terbatas, terkurung, dan tak mampu melampui fakta di luar jangkauan indrawi jasad.

Agama atau ajatan spiritual mencoba menjembatani keterbatasan manusia dalam jasad fisiknya itu. Agama adalah ruang untuk menghadirkan kembali kesucian roh atau jiwa yang rusak karena kecenderungan jasad yang rendah, terbatas, picik, tak mampu melintas batas, dan semacamnya. Dengan jalan spiritual, roh atau jiwa dapat memancarkan kesucian dan sifat-sifat ilahiah dalam diri manusia. Tujuan akhirnya tentulah agar roh kembali kepada Allah SWT Yang Maha Suci, yang merupakan sumber azali manusia tanpa penghalang apa pun.
  
Buku Jalan-jalan Menuju Penyucian Jiwa ini akan membimbing kita mengenali langkah-langkah praktis dalam menyucikan roh atau jiwa, sebagaimana dilakukan oleh para guru spiritual dari kalangan salaf (kaum saleh terdahulu). Tentu saja kaum saleh terdahulu mendapatkan sumber ajarannya dari Sang Maha Guru spiritual Islam, yaitu Nabi Muhammad SAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar