4 Agu 2011

Bronkitis infeksiosa

gambar: http://pneumoncy.com
Rabu malam (3 agustus) Saya divonis dokter mengidap Bronkitis. nyesek sih, tapi lega, saya jadi tau penyakit yang selama ini setia menemani hari-hari saya. Memang sudah sejak lama saya ingin memeriksakan kondisi napas yang sesak dan dada yang sakit ini, tapi males ditambah lagi waktu yang susah nyarinya. Penyakit ini memang sangat akrab dengan perokok dan pengendara motor seperti saya. Bahkan kata teman-teman saya waktu mereka mengomentari status saya di facebook, penyakit ini adalah penyakit langganan para aktivis (selain tipes dan penyakit kulit) biasanya baru akan terasa setelah resign dari segala pekerjaan aktivisnya, (jiyaaa luh kira itu pekerjaan ada perusahaannya hahahahaa), akan terasa ketika mulai berkeluarga dan tentu saja akan terasa ketika mulai berumur. Bronkitis, begitulah kata pertama yang saya dengar usai sang dokter meraba-raba dada saya (upss jangan ngeres yah... saya kan cowo dan dokternya juga cowok, udah tua lagi, ubanan, namanya dokter Sim, ada kok no. Hp nya, mau? facebook, twitternya juga ada). Awalnya saya mencoba santai mendengar kabar itu, "oh.." begitu ucap saya sambil mengerenyitkan dahi. Tapi kok lama-lama pas dokter menjabarkan apa itu Bronkitis dari a sampai z pulang-pergi, saya mulai ketar-ketir.. serem juga nih... wah... waktu itu jujur saya cuma bisa bengong sambil gigit 4 jari sambil menatap jendela berembun seraya membayangkan peluk-pelukan, foto-foto bareng saat perpisahan nanti dengan nikmatnya rasa rokok Dji Sam soe, entengnya Sampoerna Mild, dan mantapnya Marlboro. Aduh sedih jadinya (minta tisu dong, sekalian es teh manis uah segelas) Baiklah, saya teruskan, malam itu saya rasa cukup sudah ceramah agama pak dokter nyemplung di tempurung otak saya. Saya mau pulang, buru-buru minum obat, mau tidur dan berharap besok masih ada harapan untuk memugar tulang rusuk saya yang amburadul dan hampir hancur karena kenikmatan semata (menatap sinis pada batang-batang rokok). Mudah-mudahan saya bisa melewati segala cobaan ini (maksudnya cobaan untuk tidak merokok) hik hik hik itu sungguh berat buat saya (bukan kah begitu?? *para perokok menyambut riuh sambil mengangkat botol bir "betuuuuuullll"). Terakhir saya ingin mengutip kalimat teman saya (Abah Tata Masta) yang saya rasa ada benarnya juga: "Berhenti merokok, atau berhenti bernapas!" (Oh tentu saja say milih berhenti bernapas supaya bisa ngeroko sepuasnya di surga hahaha begitulah kira2 jawaban nakalnya). Piss Ah...

Oh iya di bawah ini ada info tentang penyakit Bronkitis, kali aja bermanfaat untuk dibaca. Ciauuuu

Bronkitis (Bronchitis; Inflammation - bronchi) adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit bronkitis biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
PENYEBAB
Penyebab Bronkitis infeksiosa adalah virus, bakteri dan (terutama) organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).

Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun.
Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:
·  Sinusitis kronis
·  Bronkiektasis
·  Alergi
·  Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.

Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:
- Berbagai jenis debu
- Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin
- Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
- Tembakau dan rokok lainnya.

GEJALA
Gejala bronkitis berupa:
- batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
- sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
- sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)
- bengek
- lelah
- pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
- wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
- pipi tampak kemerahan
- sakit kepala
- gangguan penglihatan.

Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.

Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.

Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.

Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat.
Sering ditemukan bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk.

Bisa terjadi pneumonia.
DIAGNOSA
Diagnosis bronkitis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama dari adanya lendir.
Pada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop akan terdengar bunyi ronki atau bunyi pernafasan yang abnormal.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
- Tes fungsi paru-paru
- Gas darah arteri
- Rontgen dada.
PENGOBATAN
Pengobatan bronkitis dilakukan untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita dewasa bisa diberikan Aspirin atau asetaminofen; kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan asetaminofen.
Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.

Antibiotik diberikan kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adalah infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru-paru.
Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprim-sulfametoksazol, tetracyclin atau ampisilin. Erythromycin diberikan walaupun dicurigai penyebabnya adalah Mycoplasma pneumoniae.
Kepada penderita anak-anak diberikan amoxicillin.
Jika penyebabnya virus, tidak diberikan antibiotik.

Jika gejalanya menetap atau berulang atau jika bronkitisnya sangat berat, maka dilakukan pemeriksaan biakan dari dahak untuk membantu menentukan apakah perlu dilakukan penggantian antibiotik.
PENCEGAHAN
Jika Anda telah sering mengalami serangan bronkitis atau berulang, ppenyebabnya mungkin sesuatu di lingkungan Anda. Lokasi yang dingin, lembab - khususnya dikombinasikan dengan polusi udara atau asap rokok - dapat membuat Anda lebih rentan terhadap bronkitis akut. Ketika masalah menjadi berat, Anda mungkin perlu untuk mempertimbangkan perubahan di mana dan bagaimana Anda hidup dan bekerja.

Langkah-langkah ini juga dapat membantu menurunkan risiko bronkitis dan melindungi paru-paru secara umum:
  1. Hindari merokok dan menjadi perokok pasif. Asap tembakau meningkatkan risiko bronkitis kronis dan emphysema.
  2. Cobalah untuk menghindari orang-orang yang telah pilek atau flu. Semakin sedikit Anda terkena virus yang menyebabkan bronkitis, semakin rendah risiko Anda mendapatkannya. Hindari kerumunan orang selama musim flu.
  3. Dapatkan vaksin flu tahunan. Banyak kasus bronkitis akut hasil dari influenza, virus. Mendapatkan vaksin flu tahunan dapat membantu melindungi Anda dari flu, yang pada gilirannya, dapat mengurangi risiko bronkitis.
  4. Tanyakan kepada dokter tentang pneumonia shot. Jika usia Anda lebih dari 60 tahun atau Anda memiliki faktor risiko seperti diabetes, penyakit jantung dan paru-paru, perlu dipertimbangkan melakukan shot bronkitis. Selain itu, dikenal sebagai vaksin Prevnar dapat membantu melindungi anak-anak terhadap pneumonia. Kami menganjurkan untuk semua anak di bawah usia 2 tahun dan untuk anaku usia 2 hingga 5 tahun yang berada pada risiko tertentu penyakit pneumokokus, seperti mereka yang memiliki kekurangan sistem kekebalan tubuh, asma, penyakit jantung atau anemia sel sabit. Efek samping dari vaksin pneumokokus biasanya kecil dan ringan termasuk rasa nyeri atau bengkak di tempat suntikan. Jika Anda memiliki radang paru-paru atau lebih lima tahun yang lalu menjalankan shot, dokter anda dapat merekomendasikan bahwa Anda mendapatkan satu lagi.
  5. Cuci tangan atau menggunakan sanitizer tangan secara teratur. Untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus, sering mencuci tangan anda dan membiasakan menggunakan sanitizer tangan. Dan jangan menggosok hidung atau mata Anda.
  6. Ketika praktek, memakai masker. Jika Anda harus menghabiskan banyak waktu di sekitar orang lain yang batuk dan bersin, ide yang baik untuk memakai masker yang menutupi mulut dan hidung untuk mengurangi risiko infeksi.

4 komentar:

  1. hahahahahahaahahahaaaaa

    BalasHapus
  2. Tertawa Anda gak ngenakin.. tapi,, gak apalah,,, makasih sudah koment...

    BalasHapus
  3. Saya udah 5 th sakit bronkitis. Ga sembuh2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga segera disembuhkan asal pantangannya taat aja.. trims sudah mampir

      Hapus