30 Apr 2011

Misteri Kebangkitan dan Kehidupan Setelah Mati

Tidak ada komentar:
Desain Cover By: Yudi Nur Riyadi
Judul : Misteri Kebangkitan dan Kehidupan Setelah Mati
Penulis: Bediuzzaman Said Nursi
Editor: Hijrah. S, Andriansyah, Adhika Prasetya
Penerbit : Erlangga, 2011
Halaman : 276

Misteri Kebangkitan dan Kehidupan Setelah Mati adalah buku yang mengelaborasikan beberapa pengetahuan tentang dunia metafisika, dunia yang kasat mata yang sering dikenal dengan alam akhirat. Pengelaborasian yang dilakukan oleh Said Nursi merupakan “tafsir” esotorik yang tidak banyak dilakukan oleh ulama dan pemikir kebanyakan. Dengan gamblang Said Nursi memaparkan tahapan demi tahapan dalam memahami dunia yang kasat mata yakni dunia yang tidak dapat dilihat secara langsung, namun harus diyakini dengan hati.

Benarkah Nabi Khidir Masih Hidup Sampai Sekarang?

2 komentar:
Desain Cover By: Sony Sonatha
Judul: Benarkah Nabi Khidir Masih Hidup sampai Sekarang?
Penulis: M. Mahfud
Editor: Hijrah. S, Adhika Prasetya. K
Penerbit: Erlangga, 2011
Halaman: 86

Nama Khidir AS sangat populer, terutama terkait dengan peristiwanya bersama Nabi Musa AS. Masing-masing dari mereka menjadi representasi dari dua cara pandang yang berbeda, yakni formalistik (fiqh oriented) dan substantifistik (tasawuf oriented).

Al-Islam; Pendidikan Agama Islam

Tidak ada komentar:
Desain Cover By: Foetri Novianti
Penulis: Rois Mahfud
Editor: Rima, Hijrah. S, Adhika Prasetya. K
Penerbit: Erlangga, 2011
Halaman: 216

Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai sebuah mata kuliah yang diajarkan pada Perguruan Tinggi Umum (PTU) memiliki peran mediator dalam proses pembentukan kepribadian (personality in the making process) mahasiswa. Mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) juga sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan yang bersifat transformatif kepada mahasiswa sebagai agen pembangunan di era post-moderen ini. Pendidikan Agama Islam (PAI) bisa menjadi sebuah instrument penting dalam menformat mind set mahasiswa sehingga mereka kelak menjadi trasformator yang memiliki kepribadian (personality) yang sarat dengan nilai-nilai humanis dan nilai transedental dalam pengambilan kebijakan pembangunan.

Ini tentang Shalat

Tidak ada komentar:
Perkenankan saya menulis sekilas tentang ibadah yang diberi nama “Shalat” di tengah hiruk pikuk degradasi pemahaman sebagian umat Muslim—didominasi juga oleh kalangan Muslim muda—yang menganggap bahwa ibadah shalat adalah ibadah motorik belaka yang hanya bertujuan untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar, dan apabila keduanya telah tercegah, maka shalat tidak diperlukan lagi.
Shalat hanya dipandang sebagai alat (baca: media) pendorong terjadinya komunikasi antara makhluk dan khalik. Sehingga ketika komunikasi ini sudah terjalin, maka shalat tidak diperlukan lagi.

29 Apr 2011

Tapi Kalau Dibuang, Bisa Kualat !

Tidak ada komentar:
Suatu hari, saya mengantar seorang teman, Makyun Subuki, pulang ke rumahnya di daerah Tanjung Priuk, lantaran ia harus mengurus STNK motornya yang hilang. Sampai di rumah, saya sempat berbincang-bincang dengan bapak teman saya yang seorang Kyai. Karena saat itu sedang hangat-hangatnya orang membahas tentang Poligami, maka sang Kyai pun ikut-ikutan membahasnya bersama kami, kami pun larut dalam perbincangan topik ini. Di akhir perbincangan, tak disangka sang Kyai memberikan petuah yang dahsyat kepada kami.Begini petuahnya:

Yang Jelas, Ada yang Mencemari Hati Kita

Tidak ada komentar:
Manusia sejak lahir telah membawa kesadaran suci dan murni--dalam Islam disebut "fitrah", dalam buddha disebut "kesadaran buddha"--yang akan membawanya bersikap dan berpikir seperti apa yang dikehendaki Tuhan. kesadaran yang dibawa manusia bersifat 'mabni' atau tidak dapat berubah. kesadaran ini berada dalam hati, tubuh, dan pikiran manusia kemudian larut bersama kehidupan yang dijalaninya.

Selain kesadaran murni ada pula yang disebut dengan kesadaran kotor--dalam ajaran Buddha disebut lobha dosa mokha. kesadaran yang kedua ini lahir sebagai tamu yang datang dalam tubuh manusia, tugasnya adalah menggoda dan memalingkan kesadaran dasar manusia pada kesadaran yang bertentangan.

19 Apr 2011

Dia

Tidak ada komentar:
Di sudut keremangan batin, aku coba bertanya pada pertanyaan yang terus mengiang di seperempat abad umur. Aku, berputar dalam labirin logika usang, kemarin, hari ini, atau bahkan waktu yang terkadang entah dari sudut mana kita dapat menjelaskannya.


Sudah lama aku menanti Dia, sudah dua bungkus rokok habis kuhisap hanya untuk menanti Dia. Tadinya aku hampir putus asa. Namun, tepat pukul tiga lewat tiga belas, harapan yang sempat menjadi buih itu kini tampak. Dia berjalan di permukaan kantung mataku yang lunglai, Dia menampar penantianku yang membusut dan hampir meledak. Dia kini Dia di hadapanku, di hadapan orang yang sangat menginginkan Dia.

14 Apr 2011

Selamat Jalan Bapak Kami

Tidak ada komentar:
Rosihan Anwar bersama Jakob Oetama
Wartawan senior, Rosihan Anwar telah meninggal dunia di Rumah Sakit MMC Kuningan, Jakarta Selatan. "Ya betul, beliau meninggal, saya tadi dihubungi anaknya," kata M Ilham Bintang, salah satu karib Rosihan yang dihubungi Tempo, Kamis 14 April 2011

5 Apr 2011

On Being A Muslim

Tidak ada komentar:

                        Judul buku: On Being A Muslim; Menjadi Musim Di Dunia Modern
Penulis: Farid Esack
Penerjemah: Drs. Dadi Darmadi, MA & Drs. Jajang Jahroni, MA
Editor: Sayed Mahdi & Singgih Agung
Penerbit: Erlangga
Tahun terbit: 2004
Tebal buku : xxxii + 239 Halaman


Pergulatan politik di Afrika Selatan dekade ‘80-an sangat menggema hingga ke penjuru dunia. Hal ini terjadi karena perlawanan yang dilakukan oleh beberapa orang terhadap ketidakadilan yang dilakukan oleh rezim De Klerk.

Sistem apartheid yang dilaksanakan oleh De Klerk mendapatkan tantangan yang sangat besar, baik dari dalam maupun luar negeri. Dari apartheid ini, lahirlah sosok Nelson Mandela, sang pioneer perlawanan, juga ada nama Maulana Farid Esack. Esack adalah seorang intelektual muslim sahabat Mandela dalam memperjuangkan keadilan melawan rezim apartheid De Klerk di Afrika Selatan. Mereka sama-sama lahir sebagai penentang rezim apartheid.

4 Apr 2011

Tradisi Intelektual Islam

Tidak ada komentar:
Judul:Tradisi-tradisi Intelektual Islam
Editor: Farhad Daftary
Penerjemah: Fuad Jabali & Udjang Tholib
Penerbit: Erlangga, 2002
Halaman: xvi + 352


Tradisi, dalam dunia yang terus digempur oleh arus deras globalisasi, terasa semakin terseok-seok mencaari posisi dan formasinya yang tepat berhadapan dengan modernitas. Negeri-negeri Dunia Ketiga di belahan Asia, Afrika, dan di Timur Tengah seperti menjejakkan kaki di dua dataran: ketradisionalan dan kemodernan.

Pemikiran Islam

Tidak ada komentar:

Judul: Pemikiran Islam: dari Sayyid Ahmad Khan hingga Nasr Hamid Abu Zayd
Editor :John Cooper, Ronald L. Nettler, dan Mohamed Mahmoud
Penerjemah :Wakhid Nur Effendi
Penerbit:Erlangga, 2006
Halaman:xxi + 233
Peresensi: Testriono


Modernitas, sebagai kemampuan manusia untuk secara optimal menggunakan akalnya dalam mengelola, mengubah dan mengendalikan alam, memang membawa kejutan-kejutan yang tak terduga, yang menghentak kesadaran orang-orang yang menganggap bahwa kepatuhan dan kesetiaan pada tradisi adalah sejenis keagungan dan kebenaran tertinggi.

Membendung Militansi Agama

Tidak ada komentar:

                                    Judul buku: Membendung Militansi Agama
Penulis: Mun’im A. Sirry
Kata Pengantar: Nurcholis Madjid
Editor: Sayed Mahdi & Singgih Agung
Penerbit: Erlangga
Tahun terbit: 2003
Tebal buku: xvii + 228 Halaman


Pengakuan M. Basri dan Tugiran, tersangka kasus kekerasan di Poso di kantor POLRI beberapa waktu lalu cukup mencengangkan kita semua. Bagaimana tidak, ia mengaku telah mendapatkan doktrin dari ustadz-ustadz JI (Jemaah Islamiyyah) untuk membunuh orang-orang kafir –dalam pandangan mereka-, sehingga ia mengaku telah membunuh empat orang. Tidak hanya doktrin membunuh orang kafir, ia juga disuruh mencari harta fai’ yaitu harta benda yang dirampas dari orang-orang kafir dan pemerintah yang tidak berdasarkan syari’at Islam, sehingga ia pun melakukan perampokan toko emas di Palu.

Islam Pribumi

Tidak ada komentar:

                                                Islam Pribumi: Mendialogkan Agama Membaca  Realitas
Penulis : Dr Muslim Abdurrahman
Editor : Sayed Mahdi & Singgih Agung
Penerbit : Erlangga
Tahun terbit: 2003
Tebal buku : xxvii + 236 Halaman


Indonesia adalah negara yang khas dengan kekayaan tradisi budayanya. Maka ketika Islam hadir, dapat dipastikan ia akan bersentuhan dengan budaya serta tradisi yang telah ada. Sejarahpun telah menulis bagaimana persentuhan antara dua sistem nilai ini dalam bingkai yang unik, yang tidak ditemui di kawasan-kawasan lain di belahan dunia.

Nalar Religius

Tidak ada komentar:

Judul Buku : Nalar Religius
Penulis : Mulyadhi Kartanegara
Penerbit : Erlangga, Jakarta
Cetakan : I, Februari 2007
Tebal: xiv + 162 halaman

Agama adalah akal. Tidak ada (tidak dianggap ber-) agama siapa yang tidak memiliki akal.

Ungakapan di atas tentunya sudah sangat populer di kalangan umat Islam. Setidaknya dari ungkapan di atas, ada pesan yang ingin disampaikan bahwa tidak ada pertentangan antara akal dan agama di dalam Islam. Bahkan antara keduanya terdapat hubungan yang sangat erat, yang antara satu dan yang lain saling menguatkan.

3 Apr 2011

Mengislamkan Nalar

Tidak ada komentar:

Judul : Mengislamkan Nalar
Penulis : Mulyadhi Kartanegara
Penerbit : Erlangga, Jakrta
Cetakan: I, 2007
Tebal : xviii + 179 halaman

Dunia selalu bergerak dan berubah. Gerak kehidupan cenderung berkembang ke arah yang lebih baik dan lebih maju. Juga dikatakan bahwa seluruh dunia fisik, termasuk psikis dan imajinal, selalu dalam gerak dan menjadi. Semua inilah yang kita namakan dinamika kehidupan.

Dinamika atau perubahan ini merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa kita bantah dan telah menjadi sifat dasar dari segala yang ada di muka bumi, termasuk manusia dan lembaga-lembaga yang mereka bangun. Termasuk di dalamnya adalah bangunan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2 Apr 2011

Finding Islam

Tidak ada komentar:
                        Judul buku: Finding Islam; Dialog Tradisionalisme Liberalisme Islam
                        Penulis: Dr. Muhammad Sa’îd Ramadhan al-Bûţî & Dr.Å¢ayyib Ţîzînî.
                        Penerjemah: Ahmad Mulyadi &  Zuhairi Misrawi.
                        Editor: Sayed Mahdi.
                        Penerbit: Erlangga
                        Tahun terbit: 2002 
                        Tebal buku:   xiv + 161 Halaman


Muhammad Sa’îd Ramadhan al-Bûţî merupakan pemikir tradisionalisme Islam yang mendapatkan gelar doktoralnya dalam bidang Ushul as-Syari’ah al-Islamiyyah (Dasar-dasar Hukum Islam) di Fakultas Syari’ah Universitas al-Azhar, Mesir. Saat ini menjabat Ketua Jurusan ‘Aqidah dan Agama di Universitas Damaskus. Dia juga salah seorang anggota Lembaga Riset Kerajaan Bidang Peradaban Islam di Oman. Dia telah mempublikasikan hampir 40 buku dalam berbagai disiplin ilmu. Sedangkan Dr. Å¢ayyib Ţîzînî merupakan doktor dalam bidang filsafat, sekarang menjadi dosen di Universitas Damaskus sekaligus sebagai anggota Perhimpunan Penulis Arab. Beliau telah menghasilkan banyak karya tulis dalam berbagai disiplin pemikiran, di antara sebagian karya beliau adalah; Roger Garaudy Bad’a as-Samt, Al-Fikr al-‘Arabi fi Bawakirih wa afaqih al-Ula,  Fi as-Sajal al-Fikr ar-Rahin dan sebagainya.

Renungan Santri

Tidak ada komentar:
Judul: Renungan Santri – Dari Jihad Hingga Kritik Wacana Agama
Penulis: Rumadi
Editor: Sayed Mahdi
Penerbit: Erlangga
Tebal : ix  + 286 Halaman

 Di penghujung tahun 2001 hingga 2004, kita dikejutkan beberapa tragedi kemanusiaan yang menggegerkan dunia. Sebut saja “Tragedi 11 September" yang meluluhlantahkan gedung World Trade Center (WTC) Amerika Serikat dan menewaskan ribuan orang di negeri Super Power itu; “Tragedi 12 Oktober” di Bali; pengeboman Hotel JW Marriot Jakarta (05/08/03), dan peledakkan bom di depan Kedubes Australia Jakarta (09/09/04). Peristiwa-peristiwa ini tak usang dari ingatan kita, karena selain mencederai rasa kemanusiaan juga sekaligus mencoreng nama Islam sebagai ladang subur bagi terorisme. 

Al-Juawaini

Tidak ada komentar:

Judul: Al-Juwaini: Peletak Dasar Teologi Rasional dalam Islam
Penulis: Dr. Tsuroya Kiswati
Penerbit: Erlangga, 2005
Editor  : Setya Bhawono & Sayed Mahdi
Halaman: x + 206


Apakah teologi Islam berhenti pada tiga kutub: Asy’ariyah, Mu’tazilah, dan Maturidiyah semata? Apakah gerbong pemikiran teologi dalam Islam lantas tertutup rapat? Setidaknya, buku Al-Juwaini: Peletak Dasar Teologi Rasional dalam Islam membantah hal itu. Ia berusaha meruntuhkan anggapan bahwa teologi Islam hanya mengutub pada tiga aliran di atas.

Buku yang semula merupakan disertasi penulisnya, Tsuroya Kiswati, tentu cukup meyakinkan kita mengenai keilmiahannya. Karenanya, keruntutan isi dan sistematisasi yang lazimnya diharapkan dari sebuah buku, dapat ditemukan dalam buku ini.

Ibnu Arabi dalam Sorotan

Tidak ada komentar:

Judul: Ibn ‘Arabi
Penulis : Dr. Muhammad Ibrahim al-Fayumi
Penerjemah :Imam Ghazali Maasykur, Lc.
Penerbit :Erlangga, 2007
Halaman :viii+ 143
Peresensi: Testriono


Tasawuf merupakan salah satu labirin dari berbagai dimensi keberagamaan. Sering diperhadapkan dengan syariat yang lebih berorientasi pada fomalisme beragama, tasawuf merupakan sebuah upaya menyelami relung terdalam religiusitas. Karenanya, tasawuf setidaknya terbentuk karena dua modus: (1) untuk mendalami dan menyelami makna agama, dan (2) untuk mencari nilai-nilai dan format-format baru dalam beragama. Meski, respon sosial-politik terhadap lahirnya sufisme juga tak bisa kita abaikan begitu saja.

Jamak dimafhumi, bahwa dunia tasawuf dikejutkan sekaligus diramaikan oleh kehadiran sosok sufi yang sangat kontroversial, Ibn ‘Arabi. Kekhasannya terletak pada ikhtiar menggabungkan antara imajinasi, rasio, dan religi, sehingga menghasilkan buah pemikiran yang nyentrik, dan karenanya keselamatan nyawa pun menjadi ancaman baginya.