Penulis: Efri A Albakary
Tebal Hal: xvi + 156
Tahun Terbit: Mei 2014
Cover: Farid Sabilach Rosyad
Puasa
adalah amal ibadah yang kerap kita jumpai. Dalam
setahun umat Islam bertemu dengan puasa wajib di bulan Ramadan, dan di luar itu,
umat Islam juga menemui amalan ibadah puasa sunah hampir di setiap hari,
misalnya puasa Daud, puasa Senin-Kamis, dan lain-lain. Puasa menemui kita terus
tapi terkadang kita lalai untuk merenungkannya. Puasa tentu saja memiliki
berbagai manfaat sosial dan individu, yang sudah sering disampaikan dalam
berbagai ceramah dan pembahasan mengenai puasa.
Hal
yang paling sulit dalam puasa adalah pengendalian apa yang dalam Al-Quran
disebut al-nafs al-amarah (nafsu amarah). Ketika berpuasa,
kecenderungan untuk memberontak atas perintah Ilahi kerap muncul. Puasa adalah rule dan setiap rule sangat menarik untuk dilanggar (break the rule). Itulah sebabnya puasa tidak hanya berkaitan dengan
makanan tapi juga suatu pengendalian yang tak hanya bersifat personal tapi juga
kegagahan melanggar aturan.
Puasa adalah benteng bagi ruh dan hati seorang Muslim, tujuannya agar ia tidak merespons keburukan dengan
keburukan pula. Sebab itu yang ingin suci batinnya tak akan meninggalkan puasa.
Ada amanat Allah SWT dalam puasa dan setiap orang wajib menjaga amanatnya itu.
Maka siapa saja yang menyelesaikan ibadah puasa baik di bulan Ramadan atau puasa sunah di hari
biasa berarti memenangkan dirinya, kesucian kemanusiannya, serta menjadi jalan mendekat
sedekat-dekatnya dengan Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar