10 Apr 2013

Menara Cinta

cover by: Mayka R. Asnawiyyah
Judul Buku: Menara Cinta; Istikharah Cinta Zalfa
Penulis: Widuri R. Al Fath
Editor: Hijrah & Adhika Prasetya
Tebal Hal: 280
Tahun Terbit: 2013


Novel berjudul Menara Cinta yang ditulis oleh Widuri R. Al Fath bercerita tentang perjalanan hidup cinta Zalfa seorang akhwat (muslimah yang taat terhadap agamanya) yang mencintai Arizona sahabatnya. Zalfa tidak pernah mengungkapkan perasaannya kepada Arizona sampai akhirnya Arizona menikah dengan orang lain. Beberapa tahun kemudian Arizona bercerai dengan istrinya dan ingin menikahi Zalfa, keduanya masih saling mencintai, namun cinta mereka ini lagi-lagi kandas karena tidak direstui oleh ibunda Zalfa.
***
Novel ini memiliki struktur plot yang linear. Srtuktur cerita cerita Dimulai dari eksposisi, penanjakan peristiwa, konflik, sampai pada anti klimaks. Namun demikian, penulis cukup cermat menciptakan struktur yang acak, yaitu dengan lompatan-lompatan peristiwa (fragmen) dan letupan-letupan konflik kecil maupun besar secara acak.

Plot novel yang berstruktur linear biasanya akan membuat pembaca cepat bosan, padahal sebuah novel membutuhkan lompatan-lompatan peristiwa atau fragmen yang syarat konflik untuk menjaga mata pembaca tetap betah membaca. Namun dalam novel ini, penulis cukup cermat menciptakan konflik-konflik kecil di sela-sela menginformasikan peristiwa-peristiwa yang panjang dan melebar sehingga peristiwa yang terjadi tidak hanya menjadi rentetan peristiwa yang disusun kronologis. Aksentuasi dan penekanan karakter tokoh-tokohnya cukup mendalam digambarkan, misalnya penulis turut menginformasikan secara detil latar belakang keluarga, suku, dan golongannya. Tokoh dalam cerita ini cukup unik dan banyak, namun penulis selalu mengekspose tokoh sentral, hal itu dilakukan untuk menjaga intensitas penokohan dalam cerita.


Novel ini cukup kuat karena bertabur puisi-puisi yang dibuat dengan baik, mungkin penulis ingin menyampaikan kedalaman ceritanya. Konflik muncul bertubi-tubi pada bab-bab pertengahan dan akhir. Permainan konflik baik secara struktur cerita, konflik batin pribadi tokoh, konflik batin antartokoh, begitu banyak yang mengemuka dan maksimal diciptakan, terlebih lagi penulis kerap menyelipkan voice over.

Penulis juga cukup cermat melebarkan sayap cerita di tengah-tengah satu cerita. Selain itu penulis kerap kali menampilkan informasi tentang sejarah suatu tempat yaitu mengangkat informasi budaya lokal Badui Banten (hal. 36,46, dan 47), kritik sosial (hal.36, 123) dan informasi keislaman (28, 33, 43, 52, 65, 66, 70, dan 71), sehingga novel ini cukup dapat “dipertanggungjawabkan” sebagai karya sastra.

beli buku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar