31 Des 2010

Tentang Max Weber

Tidak ada komentar:
Max Weber lahir di Erfurt, Jerman, 21 April 1864, berasal dari keluarga kelas menengah. Perbedaan penting antara kedua orang tuanya berpengaruh besar terhadap orientasi intelektual dan perkembangan psikologi Weber. Ayahnya seorang birokrat yang kedudukan politiknya relatif penting, dan menjadi bagian dari kekuasaan politik yang mapan dan sebagai akibatnya menjauhkan diri dari setiap aktivitas dan  dan idealisme yang memerlukan pengorbanan pribadi atau yang dapat menimbulkan ancaman terhadap kedudukannya dalam sistem. Lagi pula sang ayah adalah seorang yang menyukai kesenangan duniawi dan dalam hal ini, juga dalam berbagai hal lainnya, ia bertolak belakang dengan istrinya. Ibu Marx Weber adalah seorang Calvinis yang taat, wanita yang berupaya menjalani kehidupan prihatin (asetic) tanpa kesenangan seperti yang sangat menjadi dambaan suaminya. Perhatiannya kebanyakan tertuju pada aspek kehidupan akhirat; ia terganggu oleh ketidaksempurnaan yang dianggapnya menjadi pertanda bahwa ia terganggu oleh ketidaksempurnaan yang dianggapnya menjadi pertanda bahwa ia tak ditakdirkan akan mendapat keselamatan di akhirat. Perbedaan mendalam antara kedua pasangan ini menyebabkan ketegangan perkawinan mereka dan ketegangan ini berdampak besar terhadap Weber.

Anthony Giddens

Tidak ada komentar:
Giddens adalah teoritis sosial Inggris masa kini yang sangat penting dan salah seorang dari sedikit teoritisi yang sangat berpengaruh di dunia. Giddens lahir 18 Januari 1938 (Clark, Modgil dan Modgil, 1990). Ia belajar di Universitas Hull, di the London School Economics, dan di Universitas London. Tahun 1961 ia diangkat menjadi dosen di universitas Leicester. Karya awalnya bersifat empiris dan memusatkan perhatian pada masalah bunuh diri. Tahun 1969, ia beralih jabatan menjadi dosen sosiologi di Universitas Cambridge dan sebagai anggota King’s College. Ia terlibat dalam studi tentang pencampuran kultur, menghasilkan bukunya yang pertama yang mencapai penghargaan internasional, berjudul The Class Structure of Advanced Societies (1975). Selama dekade berikutnya ia menerbitkan sejumlah karya teoritis penting. Dalam karya-karyanya itu selangkah demi selangkah ia mulai membangun perspektif teoritisnya sendiri, yang terkenal sebagai teori strukturasi. Tahun 1984 karya Giddens mencapai puncaknya dengan terbitnya buku The Constitution of Society : Outline of the Theory of Society, yang merupakan pernyataan tunggal terpenting tentang perspektif teoritis Giddens. Tahun 1985 ia diangkat menjadi Profesor Sosiologi di Universitas Cambridge.

Tentang Che Guevara

Tidak ada komentar:

Ernesto Guevara Lynch de La Serna (lahir di Rosario, Argentina, 14 Juni 1928 – meninggal di Bolivia, 9 Oktober 1967 pada umur 39 tahun) adalah pejuang revolusi Marxis Argentina dan seorang pemimpin gerilya Kuba. Guevara dilahirkan di Rosario, Argentina, dari keluarga berdarah campuran Irlandia,Basque dan Spanyol. Tanggal lahir yang ditulis pada akta kelahirannya yakni 14 Juni 1928, namun yang sebenarnya adalah 14 Mei 1928.


Masa kecil
Sejak usia dua tahun Che Guevara mengidap asma yang diderita sepanjang hidupnya. Karena itu keluarganya pindah ke daerah yang lebih kering, yaitu daerah Alta Gracia (Córdoba) namun kesehatannya tidak membaik. Pendidikan dasar ia dapatkan di rumah sebagian dari ibunya, Celia de la Serna. Pada usianya yang begitu muda, Che Guevara telah menjadi seorang pembaca yang lahap...

GusDur yang Kontroversial

2 komentar:
Sumber: Koran Jakarta, 11 Desember 2010
Judul : Semar Dadi Ratu ; Mengenang Gus Dur Kala Jadi Presiden
Peresensi: Nazar Nurdin
Penulis : Sumanto Al-Qurtuby
Penerbit : Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) Semarang Jawa Tengah
Gus Dur adalah sosok yang luar biasa dan fenomenal. Seluruh sisa hidupnya dipersembahkan untuk rakyat. Bahkan dalam kondisi darurat—menjelang wafat—Gus Dur selalu berfikir untuk rakyat Indonesia. Ia bukan saja “guru besar” kaum sarungan, melainkan guru besar bangsa Indonesia. Bapak pluralisme Indonesia. Satu hal yang pasti, Gus Dur berjuang dengan penuh kejujuran serta keikhlasan. Perjuangannya tidak dilakukan untuk memperoleh jabatan atau pun popularitas.

Tentang Jurgen Habermas

Tidak ada komentar:
Habermas adalah seorang pemikir sosial yang sangat penting di dunia dewasa ini. Lahir di Dusseldorf, Jerman 18 Juni 1929 dari keluarga kelas menengah yang agak tradisional. Ayahnya pernah menjabat direktur Kamar Dagang. Ketika berusia belasan tahun selama PD II Habermas sangat dipengaruhi oleh perang itu. Berakhirnya perang menimbulkan harapan dan peluang baru pemuda Jerman, termasuk Habermas. Hancurnya Nazisme menimbulkan optimisme mengenai masa depan Jerman, namun Habermas kecewa karena hampir tak ada kemajuan yang berarti di tahun-tahun permulaan sesudah perang. Dengan berakhirnya kekuasaan Nazi, semua jenis peluang intelektual muncul, dan buku-buku yang semula dilarang dibaca kini boleh dibaca dan tersedia buat Habermas. Termasuk literatur Barat dan Jerman maupun risalah yang ditulis oleh Marx dan Engels. Antara tahun 1949 dan 1954 Habermas mempelajari berbagai topik (antara lain filsafat, psikologi, kesusasteraan Jerman) di Gottingen, Zurich, dan Bonn. Namun, tak seorang guru pun di tempat Habermas sekolah itu yang benar-benar terkenal dan kebanyakan mereka mendukung Nazi secara terang-terangan atau hanya melanjutkan pelaksanaan tanggung jawab akademis mereka di bawah rezim Nazi sebelumnya. Habermas mendapat gelar doktor dari Universitas Bonn tahun 1954 dan selama dua tahun bekerja sebagai jurnalis.

Tentang Karl Marx

Tidak ada komentar:
Karl Marx lahir di Trier, Prusia, 5 Mei 1818. Ayahnya, seorang pengacara, menafkahi keluarganya dengan relatif baik,khas kehidupan kelas menengah. Orang tuanya adalah dari keluarga pendeta Yahudi (rabbi). Tetapi, karena alasan bisnis ayahnya menjadi penganut ajaran Luther ketika Karl Marx masih sangat muda. Tahun 1841 Marx menerima gelar doktor filsafat di Universitas Berlin, universitas yang sangat dipengaruhi oleh Hegel dan guru-guru muda penganut filsafat  Hegel, tetapi berpikiran kritis. Gelar doktor Marx didapat dari kajian filsafat yang membosankan, tetapi kajian itu mendahului berbagai gagasannya yang muncul kemudian. Setelah tamat ia menjadi penulis untuk sebuah koran liberal radikal dan dalam tempo 10 bulan ia menjadi editor kepala koran itu. Tetapi karena pendirian politiknya, koran itu kemudian ditutup oleh pemerintah. Esai-esai awal yang diterbitkan dalam periode ini mulai mencerminkan sejumlah pendirian yang membimbing Marx sepanjang hidupnya. Esai-esai tulisan Marx itu secara bebas ditaburi prinsip-prinsip demokrasi, kemanusiaan dan idealisme awal. Ia menilak keabstrakan filsafat Hegelian, mimpi naif komunis utopian dan gagasan aktivis yang mendesakkan apa yang ia anggap sebagai tindakan politik prematur. Dalam menolak gagasan aktivis ini, Marx meletakkan landasan bagi gagasan hidupnya sendiri :

29 Des 2010

Dekonstruksi Derrida; Upaya untuk Memecah-mecah Konsep

Tidak ada komentar:
Derrida dilahirkan pada tanggal 15 Juli 1930 di El Biar, Aljazair dan meninggal di Paris, Perancis tanggal 8 Oktober 2004 –Karena itu Derrida lebih dikenal sebgai filosof Perancis daripada filosof Aljazair. Filsuf ini secara terang-terangan telah mengkritik filsuf Barat, terutama kritik dan analisis mengenai bahasa “alam”, tulisan, dan makna sebuah konsep. Dekonstruksi, alat yang digunakan untuk meruntuhkan konsep-konsep dan deskripsi-deskripsi kita selama ini. Saya akan memulai penjelasan mengenai konsep dekonstruksi dengan memberikan sebuah contoh dari implementasi dekonstruksi sederhana. Anda pasti tahu Batman ?? Seorang pahlawan dari kota Gotham, yang diciptakan oleh ilustrator Amerika, Bob Kane, pada tahun 1938. Batman berbeda dengan Superman. Jika Superman menegakkan kebenaran dan keadilan yang dilandasi semangat cinta dan keikhlasan, maka sebaliknya Batman –dengan tangan kosong- menegakkan kebenaran setelah kedua orangtuanya dibunuh, –yang tidak lain- dapat saya katakan jika Batman memulai “kariernya” itu dengan melakukan pembalasan dendam. Nah, kepada Batman inilah, terminologi Derrida dapat diterapkan, Batman telah “mendekonstruksi” konsep pahlawan selama ini. Konsep pahlawan yg selama ini dianggap sesuatu pekerjaan tulus, tanpa latarbelakang “pembalasan dendam” yang mendasarinya, didekonstruksi oleh Batman. Secara singkat, ia mendekonstruksi konsep yang selama ini kita terima sebagai sesuatu yang sudah jelas dan baku dihadapkan dengan antitesisnya. Jadi, bukan hanya kemalangan atau kekejaman yang ternyata diperlukan untuk menyediakan peluang bagi heroisme, namun juga kualitas2 inheren di dlaam tindak kepahlawanan –sama seperti ketika Batman menggunakan kekerasan untuk mengalahkan musuh yang hendak menuntut keadilan kepadanya, seperti Joker.

23 Des 2010

Mem(Re)posisikan Perempuan

Tidak ada komentar:
Perempuan, subyek kajian yang menarik dan membingungkan, telah banyak sarjana dan menghasilkan banyak sekali kucuran dana untuk LSM yang (katanya) peduli dengan permasalahan perempuan. Sudah banyak disajikan bahwasannya menjadi perempuan adalah suatu hal yang sulit ditengah masyarakat patriarkal. Second sex, demikian sesuatu yang berlabel perempuan ini terkadang dikategorikan bahkan seringkali label ini mendapat legitimasi teologis yang membuat perempuan hanyalah sesuatu yang memang sudah ditakdirkan untuk hidup dibawah sesuatu laki-laki. Sementara itu, feminisme dalam diskursus perempuan hanya dianggap (dengan sempit) sebagai suatu gerakan tentang apa yang dilakukan dan bagaimana memahami realitas patologis akibat dominasi patriarki.

14 Des 2010

MENYERAP SPIRITUALITAS POTTER

Tidak ada komentar:

Sumber: Koran Jakarta, 06 Desember 2010
Judul : Magical Leadership: Mempraktikkan Kepemimpinan dan Manajemen yang Menyihir
Penulis : Tom Morris
Penerbit : Nuansa Cendekia, Bandung
Tahun : I, Juni 2010
Tebal : 406
Ada banyak jalan meraup ilmu pengetahuan. Salah satunya ialah berguru pada kesuksesan dari sesuatu yang diminati masyarakat. Sudah barang tentu sesuatu disukai atau tidak itu memiliki alasan dan latar belakang. Harry Potter, buah karya J K Rowling, memiliki pesona untuk diserap ilmunya. Magical Leadership adalah buku yang berambisi menggali mutiara dari kisah Potter.
Salah satu yang paling menonjol ditulis oleh Tom Morris ini ialah karakter kepemimpinan. Kepemimpinan yang menyihir , demikian istilahnya, ternyata bukan berbasis dari klenik atau supernatural, melainkan dari basis kemanusiaan. Alasan Morris menulis buku ini ialah ketakjuban mengapa banyak orang tertarik dengan Potter.

13 Des 2010

ATHEISME

Tidak ada komentar:
Hidup dengan janji berarti hidup dalam iman, tapi bukan iman pada Tuhan yang telah selesai diketahui. Ini iman dalam kekurangan dan kedaifan—ikhtiar yang tak henti-hentinya, sabar dan tawakal, karena Tuhan adalah Tuhan yang akan datang, Tuhan dalam ketidakhadiran. Dari sini kita tahu para atheis salah sangka: mereka menuntut Tuhan sebagai sosok yang hadir dan ditopang kepastian. Sebenarnya mereka juga terkena waham, tertipu berhala.(Al-Ghazali dalam al-Maqsad al-Asnâ)
ATHEISME dimulai dengan kesulitan bahasa. Dan, jika kita membaca buku Christopher Hitchens, God is Not Great, kita akan tahu: ada juga salah sangka.

Partai Komunis Indonesia 1914-1926

Tidak ada komentar:


Dokumen ini menyusuri kembali periode pertama PKI sampai pemberontakan yang kurang persiapannya pada tahun 1926. dokumen ini memuat berbagai pelajaran yang amat berharga bagi pembangunan partai Marxis dewasa ini. Dalam analisis historis ini, ribuan aktivis yang terlibat dalam pengorganisiran kaum buruh, petani, penduduk miskin di kota, pelajar dan mahasiswa akan mencapai pemahaman strategi yang lebih dalam, sekaligus dokumen ini juga merupakan alat yang perlu untuk mencapai sosialisme di Indonesia. Kita selayaknya tidak melulu belajar dari segala kesuksesan yang dicapai pada masa tersebut, melainkan juga memetik pelajaran dari kelemahan-kelemahan fatal yang dilakukan oleh PKI waktu itu. Di dalam dokumen ini disajikan bimbingan yang penting bagi generasi baru angkatan muda Indonesia yang bertekad membangun organisasi yang sosialis Marxis.

Latar Belakang Historis
Kepulauan Indonesia berada di bawah kekuasaan Belanda sejak 1596 sampai 1903. Sekarang jumlah penduduknya adalah 200 juta - di urutan keempat negara yang berpenduduk paling padat - tersebar tersebar di banyak pulau dan terbagi dalam berberapa suku bangsa. Jawa ialah pulau yang paling penting, 75% dari penduduk hidup di pulau ini. Ibukota Jakarta (di jaman penjajahan dikenal dg sebutan Batavia), pusat perindustrian tertua Surabaya, dan pusat tradisional dari politik radikal di Semarang, dan berberapa kota lain yang penting, semuanya berada di Jawa

SISTEM KAPITALISME

Tidak ada komentar:

Sumber: Koran Jakarta,1 Nopember 2010
Judul : Good Capitalism, Bad Capitalism; Kapitalisme Baik,Kapitalisme Buruk dan Ekonomi Pertumbuhan dan Kemakmuran
Peresensi:  Muhammad Bagus Irawan
Penulis : William J. Baumol, Robert E.Litan, dan Carl J. Schramm
Penerjemah : Rahmi Yossinilayanti
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 1, Oktober 2010
Tebal : xxiii + 600 halaman
Sepintas, melihat sampul buku ini, kita disuguhi dualisme kontradiktif arah kapitalisme: baik dan buruk. Namun, secara garis besar, buku ini mencoba mengulas dan mentransformasikan warna-warni kapitalisme dalam era ekonomi global. Dibahas bahwa “rasa” kritisisasi kapitalisme ternyata identik dengan ilmu ekonomi sebagai “motor” kemajuan dunia modern.
Seperti ditelisik Adam Smith lewat buku The Wealth of Nations, neraca perusahaan sebagai cermin perekonomian AS melonjak pesat sejalan dengan generatorisasi sistem kapitalisme kewirausahaanberjalan sinergis dan seimbang dalam doing business. Dijelaskan, pada mulanya, ide kapitalisme bukanlah entitas implikasi organisasi ekonomi.

Fragmen 3

Tidak ada komentar:

Kini aku yang usang melangkahkan ketiadaan dengan keadaan//orangorang datang dan menjilati kaki para pesohor seperti meniup balon yang retak lantaran dimakan usia//orangorang datang ke kantor dengan getaran mekanik di tubuh, hati, dan pikiran mereka// matanya seperti sorotan lampu sepuluh watt yang hampir redup lantaran terus diandalkan pada malam bahkan siang hari yang semakin lama semakin mirip dengan neraka jahanam yang penuh dengan setrikaan besar, tombak panas, dan pecut api sehingga sorotnya berkurang lantaran anak tetangga kasur terus merengek membangunkan malam dengan teriakan dan kencing bau lagi panas merobek dinding kesabaran seorang ayah//

Fragmen 4

Tidak ada komentar:
Lampu liontin menyalanyala menandakan dibukanya malam yang diterjang senyum paksa perempuanmalam//mama berkata ejalah setiap jengkal keagungan yang telah di berikan Tuhan padamu namun jangan sesekali menoleh dan torehkan kealpaan sebab sesekali engkau menengadahkan tangan sampai batas waktu yang tertentu maka kau akan meyakini bahwa suatu saat nanti kapalkapal akan berlayar menuju samudera biru//aku yang rapuh masih saja tersengal-sengal menyaksikan badutbadut yang bicara seenak corong atawa moncongnya//

Fragmen 1

Tidak ada komentar:
Hari ini aku melihat orang-orang berlarian mencari tempat berteduh menghindar dari hujan, tapi aku malah lari mencari tempat yang basah terkena hujan/Ingin sekali aku mencopot otak tukang somay yang melintas di hadapanku lantaran bunyi kelakson pemilik mobil avanza bising menekuk telinga/Bulan malam nanti pasti bisu karena akan ada tai kucing yang dihinggapi lalat sore ini/Kemuraman jiwa yang aku miliki saat ini ingin sekali aku gadaikan dengan seorang pelacur yang mangkal di pinggir mushola dekat warung ubi cilembu kampung jampang kali suren yang senantiasa menyambut orangorang PLN dengan bedog dan linggis/Malam suasana dingin mencaci selimut aku terkapar di rodaroda emanasi/

Fragmen 2

Tidak ada komentar:
Terompet kanakkanak jelajahi pasarmalam/keteduhan mempertimbangkan kemuraman bintang, awan-awan membentuk angkaangka jatah preman pasar pagi yang merauk rakus kemeja usang di samping keranda hari seperti binatang galak, lapar memang, namun semut yang sempat mengeja rincis hujan melakukan transaksi keuangan di mejameja kantor televisi dan radioradio lokal/ di pinggang titik kulminasi comberan katakata dari duaperempat irama subuh memeluk peluh para saudagar arab yang pergi sembahyang/calon istri banyak pintanya bisikku pada ronaldinho, henry, messi dan eto’o di layar besar rebut kemenangan kita, bisik nyamuk kali yang berak di lengan bagian kiri temanku yang kini tak memiliki pagi/bilakah memang antara ajal dan pengharapan tak bisa lagi kita bedakan dengan hukum dan kesamarataan, maka aku yang akan berkata pada mimpi inilah kami dengan keterbatasan mental dan keinginan karena selalu saja kami menginginkan sesuatu yang mudah, semudah berkata. berkata dengan semaunya.

Seperti dimuat di laritelanjang.net
Ilustrasi Oleh: laritelanjang.net

katakatapembebasankata

Tidak ada komentar:
Pada desir-derir alam yang mengalir
Aku memilih tertunduk pada ruang imajinasi
Terlepas sudah sebuah ikatan
Mematung di keheningan yang dalam

Aku memanah keadaan dengan api yang berkobar di ujung jari
Menghancurkan kekerdilan, menyampaikan seutas kejanggalan
Kalian tak perlu lagi mengendus arti kebebasan
Sebab, yang kalian pilih adalah sebuah keterikatan
Entah surga atau justru malammalam yang berbahasa

Memangnya Kenapa Kalau Aku Pakai Jilbab?

Tidak ada komentar:

Judul: Does My Head Look Big in This? (Memangnya Kenapa Kalau Aku Pakai Jilbab?)
Peresensi: Retnadi Nur’aini
Penulis: Randa Abdel-Fattah
Penerjemah: Alexandra Kirana
Penerbit: Gramedia
Genre: Teenlit
Jumlah halaman: 348 halaman
Tidak ada hal sepele dalam dunia seorang remaja.
Mulai dari masalah jerawat yang dengan sangat tepatnya tumbuh di lubang hidung bagian kanan, perang geng dengan geng cewek-yang merasa-diri-mereka-makhluk-terkeren-sejagat, dan mati-matian jaga gengsi agar tak nampak naksir cowok dari tim debat yang juga jago main basket.
Kombinasikan itu semua dengan kehidupan seorang remaja perempuan keturunan Palestina Muslim di Australia, maka Anda akan berkenalan dengan Amal Abdel-Hakim, tokoh sentral dalam buku ini.
Pada suatu sore, gadis usia tujuh belas tahun ini tengah power-walking di atas treadmill di rumahnya sambil menonton ulang tayangan Friends, saat pencerahan mengetuk kepalanya seketika: ia telah siap mengenakan jilbab.

ILMU HADIS

Tidak ada komentar:
Desain Cover By: Sony Sonatha
Judul: Ilmu Hadis
Penulis: Prof. Dr. Daniel Juned
Editor: Ali Nursidi, Sayed M, Hijrah S, Adhika.
Penerbit: Erlangga, 2010
Halaman : xiv+298

Hadis adalah “penyambung lidah” antara Nabi Muhammad SAW dan umatnya yang direntang sejarah panjang. Hadis dalam konteks ilmu sejarah merupakan teks atau manuskrip yang merekam segala perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW dan segala peristiwa yang alaminya. 

Tidak seperti teks sejarah lainnya yang hanya mengandung muatan cerita masa lampau, hadis merupakan sebuah sejarah Nabi Muhammad yang tidak hanya berisi cerita masa lampau, namun juga berisi teks risâlah ketuhanan yang meliputi prinsip hidup dan hukum dalam agama Islam. Karenanya, muatan hadis (matan) sangatlah terjaga, baik kevalidan dan keautentikannya.

Dari Mana Sumber Hartamu?

Tidak ada komentar:
Desain Cover By: Yudi Nur Riyadi
Judul: Dari Mana Sumber Hartamu?
Penulis: Prof. Dr. Amiur Nuruddin, M.A.
Editor: M. Iqbal, Sayed Mahdi, Hijrah. S, Adhika P.
Penerbit: Erlangga, 2010
Halaman: xxii+410


Ekonomi Syariah atau disebut juga Ekonomi Islam (al-Iqtishâd al-Islâmiy) adalah ekonomi yang bertumpu pada sistem nilai, norma, dan prinsip syariah. Sistem nilai pada hakikatnya adalah sesuatu yang akan memberi makna dalam kehidupan manusia pada setiap peran yang dilakukannya.

Sistem ini terbangun dalam rangkaian utuh yang terjalin sangat erat antara satu dengan yang lain. Sistem ini mencakup pandangan dunia (al-khalqiyyah) dan moral (al-khuluqiyyah) yang memengaruhi, membimbing, dan membantu manusia merealisasikan sasaran-sasaran kemanusiaan (insâniyyah) yang berke-Tuhan-an (rabbaniyyah) dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan di semua aspek kehidupan.

Buku ini hadir sebagai pelengkap khazanah keilmuan Islam khususnya Ekonomi Islam. Buku ini membahas seputar perekomian Islam dalam 116 judul yang susun dalam lima bagian pembahasan yaitu: Keseharian, Praktik Ekonomi Syariah, Politik, akhlak, Ramadhan dan Haji.

11 Des 2010

Film, Perjalanan Lintas Waktu

Tidak ada komentar:
Film, Perjalanan Lintas Waktu
oleh: Andina Dwifatma
(diambil dari andinadwifatma.blogspot.com)

Ketika film Bobby diputar pertama kali di VeniceFilm Festival (2006), ia mendapat penghargaan berupa tujuh menit standing ovation dari audiens.

Membanggakan? Memang. Sutradara sekaligus pemain, Emilio Estevez, dinilai sukses menggabungkan kejadian sefenomenal penembakan senator Robert F. Kennedy (RFK) dengan beragamnya sudut pandang 24 karakter fiktif yang kebetulan sama-sama berada di Hotel Ambassador saat insiden itu terjadi.

Dari Mana Makanan yang Kau Dapat?

Tidak ada komentar:
Halal dan Thayyib adalah prinsip makanan dalam Islam. Makanan dalam Islam mendapatkan perhatian yang khusus dan penting sekali. Oleh karena itu, umat Islam harus senantiasa dapat memelihara dan menjaga makanannya agar tetap sesuai dengan norma-norma ajaran Islam.

Makanan dalam Islam adalah hal yang sangat prinsip. Yusuf Al-Qardhawi, ulama kontemporer dari Mesir, menyatakan dengan tegas bahwa masalah makanan bukanlah masalah furu’ (cabang agama), melainkan masalah ushl (pokok). Dalam surat ’Abasa, 80:24 Allah memerintahkan kepada manusia untuk memperhatikan makanannya.

Puasa dan Eskatologi Islam

Tidak ada komentar:
Salah satu ajaran Islam yang esensial adalah keimanan kepada hari akhirat. Menurut Fazlur Rahman (1919-1988), tokoh neo-modernisme Islam, ide pokok yang mendasari ajaran mengenai hari akhirat (eskatologi) dalam Al-Qur’an adalah, bahwa akan tiba suatu saat ketika setiap manusia akan memperoleh kesadaran unik yang tidak pernah dialaminya pada masa sebelumnya mengenai amal perbuatannya. Pada saat itu setiap manusia akan dihadapkan kepada apa yang telah dilakukannya dan ia akan menerima balasan akan perbuatannya tersebut.
Faham eskatologi yang khas dengan agama Islam merupakan implementasi atas keyakinan yang mengakar dalam tubuh pemeluk agama Islam, sebab kepercayaan akan sesuatu yang metafisika, sesuatu yang gaib (termasuk eskatologi) merupakan salah satu kewajiban pemeluk agama Islam dalam meyakininya.

Tiga Konsep Besar

Tidak ada komentar:
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (2: 183)
Dalam paradigma kekinian, seringkali orang ketika berhadapan dengan persoalan ibadah, menafsirkan sebuah perintah Tuhan—yang kemudian menjelma menjadi amalan ibadah—dengan penafsiran yang praktis, tunggal, dan cenderung mengabaikan sisi esensi dari persoalan tersebut. Awalnya memang pola seperti ini tidak begitu banyak dilakukan oleh orang-orang, namun, seiring dengan zaman, akhirnya pola seperti ini telah menjadi lumrah, menjadi kebiasaan, bahkan telah mengakar di tubuh dinding ideologi kita.

Tidak Sekadar Rutinitas

Tidak ada komentar:
Sebagai sebuah ibadah, bentuk puasa dalam Islam sangat unik dan tidak sama seperti yang dilakukan oleh agama lain. Dalam Islam, puasa tidak berarti meninggalkan dan menjauhkan diri dari kehidupan sosial. Pelaksanaan ibadah puasa berbeda dengan orang yang bertapa dengan tidak makan dan minum, mereka mengasingkan diri ke hutan-hutan dan menyingkir ke gunung-gunung untuk melaksanakan perenungan. Sementara orang yang berpuasa dalam Islam, kecuali hanya menahan makan dan minum serta segala hal yang mungkin dapat membatalkannya, tetap berada dan menyatu dalam kehidupan sosial masyarakat sekitarnya.
Dalam agama Islam tidak dikenal konsep ‘uzlah (menghindar dari masyarakat) dan kemudian menolak sama sekali sesuatu yang bersifat duniawi. Islam mengajarkan manusia tetap berada dalam kehidupan sosial. Karenanya, orang yang berpuasa tetap berada di dalam lingkungan masyarakat. Dalam sosiologi agama, ibadah puasa barangkali dapat disamakan dengan istilah worldly ascetism, bertapa tetapi tetap berada di dalam kehidupan riil dunia.

Memaknai Puasa

1 komentar:
Ramadan telah tiba, semua umat beriman pasti gembira menyambut kedatangan tamu agung ini. Pada bulan yang penuh berkah ini, Allah memerintahkan seluruh hamba-Nya untuk melaksanakan ibadah puasa.
Dibandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya dalam Islam, puasa memiliki keunikan tersendiri. Puasa adalah ibadah yang sifatnya sangat personal.  Puasa berbeda dengan ibadah-ibadah lain. Ibadah salat sangat mudah diketahui, karena bisa dilakukan secara berjamaah. Ibadah zakat pun demikian pula, karena sifatnya yang timbal balik; ada yang memberi dan ada yang menerima. Terlebih lagi Ibadah Haji, orang yang pergi berhaji biasanya akan dilepas oleh sanak keluarganya dan pulangnya pun disambut dengan penuh kegembiraan. Semua ibadah tersebut bersifat aktif. Sedangkan ibadah puasa bersifat pasif, dalam arti orang yang berpuasa hanya dituntut untuk tidak melakukan sesuatu yang dapat membatalkan puasanya, sehingga ibadah ini lebih bersifat personal.

Memadu kasih sayang dengan Tuhan

Tidak ada komentar:
Tidak dapat dipungkiri misi utama hadirnya Islam adalah menebar kasih sayang. Tujuan Islam sejak awal adalah melatih setiap individu agar peka dan sadar akan kasih sayang dan rahmat Allah SWT, menyandarkan kehidupan spiritual mereka pada sifat-sifat Allah SWT ini, dan merefleksikan kualitas keagungan Allah SWT tersebut dalam bentuk kemanusiaan mereka serta dalam membina hubungan mereka dengan semua makhluk lain ciptaan Allah SWT.
Kasih sayang dan rahmat merupakan manifestasi dari kemuliaan Allah SWT, Di antara kata kasih sayang dan rahmat terdapat satu ruang di mana perintah Allah SWT untuk menyucikan semua tindakan kita sebagai manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Teater

Tidak ada komentar:
Tak  cuma menafsirkan kenyataan, tapi juga mengubahnya.
Marx mengemukakan ini, meskipun tak persis begitu, ketika ia berbicara tentang filsafat. Statemennya dapat juga diterapkan untuk ideologi dan agenda politik. Tapi di sini saya ingin mengemukakan hal yang sama untuk sesuatu yang lebih bersahaja: produksi kesenian. Terutama teater.
Teater tak cuma sebuah tafsir atas kenyataan. Bekerja dalam teater mengajarkan kepada saya bahwa pada mulanya memang bukan teks, satu kesimpulan yang juga berlaku untuk hal-hal lain dalam hidup. Ketika saya menulis libretto untuk Opera Tan Malaka, saya menyusun sebuah teks yang agak rinci. Saya sudah merancang bagaimana adegan diaktualisasikan dalam pentas, unsur apa saja yang harus hadir di sana, bagaimana para pemeran bergerak. Tapi dalam proses produksi, banyak hal berubah.

Membaca Islam di Ranah Kontemporer

Tidak ada komentar:
Sumber: Kompas, 27 Oktober 2010
Judul Buku : Islam Dalam Berbagai Pembacaan Kontemporer
Peresensi  : Supriyadi
Penulis  : Tholhatul Choir dkk
Penerbit : Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Cetakan  : Pertama, Desember 2009
Tebal  : xvi + 561 halaman
Kajian tentang Islam (Islamic Studies/Dirasah Islamiyyah) dewasa ini begitu diminati oleh berbagai pihak. Bukan hanya para cendekiawan muslim saja yang serius mengkaji Islam, akan tetapi juga orang-orang Barat non-Muslim juga menggeluti Islam sebagai obyek kajian. Namun demikian, bukan hanya kaum orientalis yang mengkaji Islam secara analisis, para cendekiawan pun tertarik dengan berbagai kajian Islam yang menyuguhkan berbagai disiplin keilmuan.
Dalam sejarahnya, kelimuan Islam telah berproses sedemikian rupa hingga memunculkan berbagai disiplin keilmuan yang mana dikaji dari berbagai pendekatan. Perkembangan keilmuan Islam telah diwarnai dengan berbagai realitas yang dengan jelas berpengaruh atau dipengaruhi oleh perubahan zaman menuju modernitas.
Tholhatul Choir dan kawan-kawan dalam buku yang berjudul “Islam Dalam Berbagai Pembacaan Kontemporer” menyajikan ulasan dan pembahasan keilmuan Islam secara runtut dari zaman klasik hingga modern dengan berangkat dari pikiran filsafat hingga sosio-kultural. Hingga pada akhirnya, Islam tidak hanya memunculkan disiplin ilmu yang bersifat normatif seperti fiqh, ushul fiqh, tasawuf, ilmu kalam, dan lain-lainnya, akan tetapi juga mampu menghadapi berbagai problematika kontemporer seperti permasalahan gender, pluralisme dan pluralitas, HAM, dan berbagai permasalahan lainnya.
Studi Islam.

Menghidupkan Budaya Bangsa

Tidak ada komentar:
Sumber: Kompas, 12 November 2010
Judul: Bacalah! Menghidupkan Kembali Semangat Membaca Para Mahaguru Peradaban
Peresensi: Ali Rif’an
Penulis: Suherman, M.Si.
Penerbit: MQS Publishing
Sampai hari ini, minat baca orang Indonesia masih terbilang rendah. Data dari United Nations Development Programme (UNDP), misalnya, menyebutkan dalam hal minat baca, Indonesia menempati peringkat 96, sejajar dengan Bahrain, Malta, dan Suriname. Bahkan untuk kawasan Asia Tenggara, hanya ada dua negara di bawah peringkat Indonesia, yakni Kamboja dan Laos.
Apa sebenarnya penyebab rendahnya minat baca di Indonesia? Suherman melalui buku ini, secara spesifik, menyebutkan dua faktor. Pertama, faktor determinisme genetic, yakni warisan orangtua. Seseorang tidak suka membaca karena memang sejak kecil dibesarkan oleh orangtua yang tidak pernah mendekatkan dirinya pada bacaan.
Kedua, determinisme lingkungan. Orang tidak senang membaca karena lingkungan, teman-teman, rekan kerja, guru, atau dosen tidak senang membaca; di samping itu juga di rumah, di kantor, di sekolah tidak disediakan perpustakaan; serta tidak ada peraturan perusahaan/instansi yang mengharuskan seseorang untuk membaca.

Jelajahi Sisi Lain Jakarta

Tidak ada komentar:
Judul : Wisata Kota Tua Jakarta
Peresensi: Truly Rudiono
Pengarang: Edi Dimyati
Disain & ttata Letak : Darma Ashmadi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Seperti juga kakak-nya, buku ini dlahirkan karena rasa penasaran Edi. Saat berkunjung ke Museum Sejarah Jakarta, ia menerima sebuat leaflet yang berisi peta Kawasan Kota Tua berikut titik-titik wisata sejarahnya. Dasar gemblung, tak butuh waktu lama untuk memulai  hari-hari panjang sekedar memenuhi rasa penasarannya.

Melihat Wajah Tionghoa Indonesia

Tidak ada komentar:
Sumber: Koran Jakarta, 28 Oktober 2010
Judul : Mereka Bilang Aku China: Jalan Mendaki Menjadi Bagian Bangsa
Peresensi: Muhammad Bagus Irawan
Penulis : Dewi Anggraeni
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun : 1, Oktober 2010
Tebal : 286 halaman
Secara figuratif, melihat sejarah tragedi kerusuhan Mei 1998 menjadi puncak ketidakadilan dan pelampiasan emosi liar tertuju pada etnik Tionghoa. Sebuah tragedi kemanusiaan yang sempat mengguncang kaidah moralitas bangsa Indonesia. Ya, saat itu kekerasan, perusakan, penjarahan, pemerkosaan pecah menimpa etnis keturunan China itu.

Tentang MUI: Sebuah Observasi Literatur Media

Tidak ada komentar:
PROFIL MUI
Majelis Ulama Indonesia adalah wadah atau majelis yang menghimpun para ulama, zuama dan cendekiawan muslim Indonesia untuk menyatukan gerak dan langkah-langkah umat Islam Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bersama. Majelis Ulama Indonesia berdiri pada tanggal, 7 Rajab 1395 H, bertepatan dengan tanggal 26 Juli 1975 di Jakarta, sebagai hasil dari pertemuan atau musyawarah para ulama, cendekiawan dan zuama yang datang dari berbagai penjuru tanah air.
Antara lain meliputi dua puluh enam orang ulama yang mewakili 26 Propinsi di Indonesia, 10 orang ulama yang merupakan unsur dari ormas-ormas Islam tingkat pusat, yaitu, NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Perti. Al Washliyah, Math'laul Anwar, GUPPI, PTDI, DMI dan al Ittihadiyyah, 4 orang ulama dari Dinas Rohani Islam, AD, AU, AL dan POLRI serta 13 orang tokoh/cendekiawan yang merupakan tokoh perorangan.
Dari musyawarah tersebut, dihasilkan adalah sebuah kesepakatan untuk membentuk wadah tempat bermusyawarahnya para ulama. zuama dan cendekiawan muslim, yang tertuang dalam sebuah "PIAGAM BERDIRINYA MUI", yang ditandatangani oleh seluruh peserta musyawarah yang kemudian disebut Musyawarah Nasional Ulama I.
Dalam khitah pengabdian Majelis Ulama Indonesia telah dirumuskan lima fungsi dan peran utama MUI yaitu...

Kami, Kalian, dan Sejarah yang Terus Berlanjut

Tidak ada komentar:

9 Des 2010

Tentang Angka 2200 dan 22200

Tidak ada komentar:
ilustrasi oleh: laritelanjang.net
Jika memang Tuhan senang bermain-main dengan tanda, maka tiada yang lebih membahagiakan-Nya selain melihat hambanya mencoba mengeja, menguak, memecahkan, dan setelah itu merenungi tanda-tanda yang dibuat-Nya.

Seperti biasa, langit malam terlanjur muram, aku sendiri tak sanggup menghalau keinginannya, awan-awan menggumpal tak bergerak sama sekali, seakan-akan mereka sedang asyik berguyub mendiskusikan sesuatu, atau mungkin sedang berkumpul menunggu sesuatu (menunggu Godot misalnya?) atau mungkin juga sedang berkerumun menyaksikan seonggok mayat korban tabrak-lari, atau apa lah, yang jelas mereka kini adalah segerombolan awan pekat nan muram.

The “Case” of Karen Armstrong

Tidak ada komentar:
As soon as I had written about the sad and strange case of Major Hasan, now fading because it seems evident we are dealing with a culturally disconnected man, disturbed by private demons, I closed Karen Armstrong’s book A Case for God vowing never to waste another dime on her cooked to publisher’s order histories.