13 Des 2010

Fragmen 4

Lampu liontin menyalanyala menandakan dibukanya malam yang diterjang senyum paksa perempuanmalam//mama berkata ejalah setiap jengkal keagungan yang telah di berikan Tuhan padamu namun jangan sesekali menoleh dan torehkan kealpaan sebab sesekali engkau menengadahkan tangan sampai batas waktu yang tertentu maka kau akan meyakini bahwa suatu saat nanti kapalkapal akan berlayar menuju samudera biru//aku yang rapuh masih saja tersengal-sengal menyaksikan badutbadut yang bicara seenak corong atawa moncongnya//
katakata mereka seperti menelanjangi dirinya sendiri, keluarganya serta anakanaknya yang padahal mereka tidak tahu apaapa lantaran kebodohannya//mulut mereka penuh sampah yang dihuni lalatlalat//mata mereka meradang menyaksikan dunia yang tak habishabisnya membuat mereka haus//menyaksikan sebuah keluarga bahagia mengelola pemerintahan bapakibu adikkakak anakcucu semuanya dipaksa rakus akan kekuasaan//aku hidup di atas tanah yang koyakmoyak oleh keserakahan wanitawanita cantik berhati busuk//ingin sekali aku mencopot otak para polisi yang membiarkan ketamakan dan kehinaan kemiskinannya dirobek oleh seorang gayus tambunan//walau aku tau mereka hanya terjebak dalam episode yang memilukan lantaran gaji mereka tak setanding dengan sampahberak para anjing koruptor yang disodorkan dengan mata melirik ke arah neraka yang menyalanyala//namun aku hanya binging lentaran sebab apa mereka menggadaikan pada iblis kehormatan yang diberikan Tuhan//

Seperti dimuat di laritelanjang.net
Ilustrasi oleh: laritelanjang.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar