5 Nov 2010

Kepada Bencana

Untuk para kekasih Tuhan di Wasior, Mentawai, dan Merapi

Melihat kenyataan dua minggu terakhir ini, begitu menyesakkan dada, negeri Indonesia kita sedang dilanda bencana yang tak sudahsudah. Belum kering luka yang menggores Wasior dan air mata masih menggenang di kantung mata, Tsunami di Mentawai dan muntahnya gunung Merapi di Jokja datang beruntun seakan-akan ikut meramaikan dentuman isak tangis umat yang terkena musibah.
Apalah kata yang dapat dibenarkan di tengah-tengah bising bencana yang sedang melanda kita. Apalah daya karena itu semua kehendak Yang Mahakuasa.

Bagi kita yang hanya bisa menyaksikan kepiluan itu semua di layar kaca, sangat susah rasanya untuk benar-benar merasakan kesedihan itu, mungkin sebentar kita terbengong-bengong dengan peristiwa yang sedang terjadi, setelah itu kita pun segera lupa dan menjalankan aktivitas kita sebagaimana biasanya, bekerja, bertemu dengan teman-teman, berkumpul dengan keluarga, tertawa, belanja di swalayan, jalan-jalan ke mal, dan seterusnya.
Tidak ada yang berhak untuk memaksakan sebuah perasaan memang, namun kalau kita tengok lagi apa yang kita lakukan ini adalah sebuah ironi dalam kehidupan manusia.
saat kita asyik makan, mereka lapar, saat kita asyik minum, mereka haus, saat kita asyik bicara, mereka merenung, saat kita asyik tertawa, mereka menangis...
bersyukurlah, karena itu cara terkecil yg bisa kita lakukan untuk membuat-Nya tak bertambah murka.


Oh bumi yang bergoncang
jangan renggut rasa kemanusiaan kami
bila memang masih ada duka dan tangis

Oh langit yang muram
jangan tutup jiwa dan hati kami bila memang masih ada sengsara dan kematian

Oh semesta  yang murka
jangan runtuhkan keyakinan kami
bila memang masih ada kata diam dan merenung

Oh Tuhan yang Mahakuasa
jangan Kau pendam kami dalam kebutaan
bila memang masih ada pengharapan dan doa

2 komentar:

  1. Ya sobat, nampaknya alam memang sudah bosan untuk mengingatkan manusia,,,, karya lo emang top, Zhie

    BalasHapus
  2. thanks jie.. karya2 luh juga mantaps...

    BalasHapus