Tampilkan postingan dengan label sosok. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sosok. Tampilkan semua postingan

9 Nov 2013

Kun Yusuf Mansur

Tidak ada komentar:
KUN YUSUF MANSUR; Kisah Perjalanan Hidup Ustadz Yusuf Mansur
Penulis: Masagus A Fauzan yayan
Editor: Hijrah & Adhika
ukuran: 14,5 x 21
tebal halaman: 212
kertas: HVS
Terbit: November 2013
harga: 65.000,-


Ustadz Yusuf Mansur adalah seorang dai muda yang sedang dalam sorotan khalayak ramai. Ustadz Yusuf Mansur yang terkenal dengan konsep sedekah dan program penghafalan Al-Qur’an adalah kiai muda yang kreatif, inovatif, dan mobile. Melaui Web, jejaring social seperti facebook dan twitter, Yusuf Mansur memasuki celah-celah ruang publik yang jarang dilakukan oleh dai yang lainnya. Melalui media ini ustadz Yusuf Mansur kemudian menyebarkan dakwah Al-Qur’an, misalnya One Day One Ayat (ODOA), mengajak orang untuk memperkuat ketauhidan, mendawamkan shalat Dhuha dan Tahajud, mengajak berbisnis secara islami, bersedekah, dan ide-ide brilian lainnya. Setiap harinya Yusuf Mansur melui akun twitter @Yusuf_Mansur mengingatkan dan mengajak orang-orang untuk rajin berzikir, bershalawat, dan bersedekah. Tak jarang setiap kicauannya ini selalu diretwit oleh ratusan followers yang kini berjumlah lebih dari satu juta.

Buku yang berjudul ”KUN YUSUF MANSUR; Riwayat Perjalan Hidup Ustadz Yusuf Mansur” ini berisikan tentang perjalan kehidupan spiritual yang dijalani oleh yusuf Mansur dan juga berisi kisah yang diceritakan oleh orang-orang yang pernah dekat, bertemu, dan merasakan keluhuran budi pekerti dari seorang yusuf Mansur.

Di dalam buku ini akan tergambar bagaimana kehidupan Ustadz Yusuf Mansur, pengalamannya selama belajar baik belajar di pesantren, hotel prodeo (penjara), dan dakwah yang mengusung tema sedekah. Ustadz Yusuf Mansur. Kini dia telah menjadi ikon dai muda yang punya ribuan jemaah. Ia muncul di banyak acara televisi, tablig akbar, seminar, dan lain sebagainya.

10 Apr 2013

Jangan Lukai Hati Ibumu

Tidak ada komentar:
cover by: Yudi Nur Riyadi
Judul Buku: Jangan Lukai Hati Ibumu
Penulis: Suparno Achmad
Editor: Andriansyah & Adhika Prasetya
Tebal Hal: 176
Tahun Terbit: 2013



Dari Abu Hurairah RA, ia menceritakan, suatu hari ada seorang yang datang kepada Nabi Muhammad SAW seraya bertanya: "Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak saya perlakukan dengan baik?" Rasulullah menjawab: "Ibumu!" Orang itu bertanya lagi: "Lalu siapa?" "Ibumu!" jawab Beliau. "Lalu siapa lagi, ya Rasulullah?" tanya orang itu. Beliaupun menjawab "Ibumu!" Selanjutnya orang itu bertanya lagi: "Lalu siapa?" Beliau menjawab: "Ayahmu." (Muttafaqun ‘Alaih).

Hadits di atas memerintahkan agar kita senantiasa berbuat baik pada kerabat terutama adalah ibu, lalu ayah. Didahulukannya ibu karena ia telah mengandung, menyusui, mendidik dan tugas berat lainnya.
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya setelah dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu (Q.S. Luqman:14).

Buku ini memuat banyak kisah nyata mengenai bakti seorang anak kepada ibunya, begitu sebaliknya, kasih sayang yang amat besar seorang ibu kepada anaknya. Kisah nyata tersebut menunjukkan betapa seorang ibu bukan hanya keramat di dunia tapi juga menjadi keramat di akhirat nanti.

Sudah semestinya bagi seseorang yang mengaku Muslim mendudukan ibunya pada tempat terhormat setelah mencintai Allah SWT dan Rasulnya. Untuk memulai itu, kisah-kisah inspiratif di dalam buku ini kiranya dapat dijadikan sebagai pegangan.

Buku ini berbahan dasar kisah-kisah nyata sejak zaman Rasulullah Muhammad SAW sampai dengan masa paling mutakhir.Tema mengenai ibu di dalam buku ini bervariasi, tidak hanya ilustrasi mengenai ketaatan namun juga contoh kedurhakaan seorang anak manusia terhadap ibunya, dan akibat yang kemudian ditanggungnya. Buku ini disusun dengan bahasa yang lugas dan ringkas namun secara tepat mengemukakan pemahaman dasar Islam dalam kaitannya dengan kehidupan kemasyarakatan kekinian.

beli buku

1 Mar 2013

Catatan Harian Anne Frank

Tidak ada komentar:
jalasutra.com
Judul : Catatan Harian Anne Frank
Penulis : Anne Frank
Penerbit: Jalasutra,2009
Tebal : 454 halaman
Ukuran : 12 x 19 cm
ISBN : 979-97652-5-0

Apa yang paling menyentuh kalbu dan membakar semangat hidup selain membaca cerita perjuangan dan perlawanan seorang anak manusia?

Membaca perjuangan hidup seseorang, saya selalu ingin memiliki pintu waktu yang dapat menghubungkan saya dengan mereka. Saya ingin larut di dalamnya. Menjadi bagian di dalamnya. Bagi saya, cerita mereka seperti sihir.

Jika kita membaca tetralogi Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, kita seakan berjalan di atas jembatan kecil yang mengantarkan kita pada rentang sejarah yang teramat jauh, namun terasa begitu sangat dekat. Melalui roman yang lebih serupa dengan berondongan senapan itu, Pram menggelar peta sejarah Indonesia tahun 1898-1918 yang mencekam.

Cerita tentang perjuangan dapat pula kita baca melalui buku "Surat-surat Kartini". Melalui tangan Kartini, kita bisa merasakan emosinya yg memperjuangkan hak kaum perempuan di zamannya.

27 Mar 2012

Jalaluddin ar-Rumi

Tidak ada komentar:
Oleh: Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
( Grandson of Mawlana Rumi )

“Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan,
Saya mencintainya dan Saya mengaguminya, Saya memilih
jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya. Setiap
orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, kekasih
yang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai, dia
begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna.
Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang
tidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan dia dan
mereka adalah dia. Ini adalah sebuah rahasia, jika
kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya.
( Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazhim Adil
al-Haqqani – Cucu dari Mawlana Rumi, Lefke, Cyprus
Turki, September 1998)

5 Mar 2012

Tentang Makyun Subuki

Tidak ada komentar:
Namanya Makyun Subuki (Kalau tidak salah, Saya pernah tahu arti dari nama ini, tapi maaf, sekarang lupa! *seseorang dari jauh* “yee gimana gak lupa? Gelas aja pecah ama luh!! *tiba2 hening) kerap dipanggil Mas Makyun atau Wa Buki, ada juga yang memanggil Oom Makyun… pokoknya bebas lah mau panggil apa aja.. ini kan negara demokrasi 

Tokoh kita yang ganteng ini paling gak suka sama anak muda yang kerap menyelipkan kata “secara” (dan sejenis) di sela2 kalimatnya. Sungguh bagi Makyun kata-kata itu benar2 melukai bahasa! (harap maklum! Emosi kuncen bahasa memang begitu) Ini sama saja pemerkosaan bahasa! Harus dibasmi! Begitu teriak makyun saat mengusir si *LAMHOT* (maaf disensor, gua takut kalau gua tulis namanya nanti si Ian bisa marah (secara) dia kan pacarnya), nah, terlebih karena si lamhot ini salah satu anak (yang kesasar masuk) Altar. Tidak hanya itu, kekesalan Makyun ini juga dipicu atas kenyataan bahwa si lamhot suka banget sama kartun jepang.. (Ya salaaamm.. luh tau sendiri kan? Orang Jepang aja gak Pede punya mata sipit, makanya dia bikin kartun yg matanya belo, kok malah disenengin..? walhasil marahlah si abang kita satu ini. Mereka pikir mereka sedang membangun peradaban? Padahal mereka sedang meruntuhkannya! Ujarnya di suatu hari.

23 Feb 2012

Tentang Purwo Sasmitho

2 komentar:
foto dibajak dari facebook
Namanya Purwo Sasmitho, (entah apa yang ada di benak ayahnya waktu meminang nama ini ke dunia) kerap dipanggil ipoenk, tubuhnya segar, (silakan ciptakan garis imajiner sesuka Anda), penuh bulu tebal nan aduhai, matanya liar terlebih ketika melihat kain hitam tak bertuan. Paling tidak ada dua hal yang tak luput dari ciri khas laki-laki pecinta topi ala army ini, pertama durasi waktu mandinya yang aduhai lama dan kedua kritik spontan nan pedas ketika merespons sesuatu yang tak disukainya. 

Hidup adalah persimpangan panjang nan membosankan begitu ucapnya ketika suatu saat kami terlibat dalam perbincangan (gua harap luh lupa kata-kata itu poenk). Ipoenk tak pernah merasa lelah jika ia menginginkan sesuatu, selama dengkul belum copot dari kaki, selama itu juga harus dikejar. Pola pikirnya yang sistematis telah membawa ia diklaim beberapa pihak sebagai manajer andal. Terbukti di beberapa pertunjukan, ia tercatat sukses sebagai pimpro alias pimpinan proletar eh maksudnya produksi.

17 Feb 2012

Tentang Hendri Yetus Siswono

3 komentar:

foto diambil saat Hendri mengumumkan saldo amal musolah
Namanya Hendri, kerap dipanggil Mashen, Yetus, atau Rahim (yang terakhir ini panggilan aneh dari abeng, entah dari mana asal-usulnya, saya sempat menanyakan kepada yang bersangkutan, tapi cuma dijawab “wih wih wih berkembang luh ben.. berat pule.. apa yang mau diangkat? Nah, repotkan nerusinnya? Yaudah biarin aja”). Wajah rupawan, senyum manis menawan menyungging dari gigiya yang gingsul aduhai, rambut tebal, lebat nan hitam pekat rapi tertata dan klimis, kumisnya tipis, pertanda ia rajin merawatnya, matanya sedikit sayu dan nanar namun cukup membuat para wanita rela bergelantungan di bahunya. Setelan kemeja putih dengan susur-susur hitam lembut garis simetris ke batas bawah dan celana jeans mulus wangi kerap membalut tubuhnya. Tidak terlalu tinggi memang, namun terlihat (ingat! terlihat) kekar dan cukup atletis. Biasanya tas pinggang hitam model tergress selalu menghuni bahu kanannya, di dalamnya terdapat paling tidak dua bungkus rokok gudang garam filter, buku sastra (lebih spesifiknya kumpulan puisi WS. Rendra), dan beberapa biji koinan sisa kembalian beli rokok. Perangainya lembut, padahal alisnya tebal (itulah uniknya, hah unik? Barang antik kali?) Tutur katanya tertata baik, pertanda dia doyan baca dan diskusi, terlebih ketika ia tengah menggoda seorang perempuan.  

16 Feb 2012

Mulla Shadra; Jembatan Arus Pemikiran

3 komentar:
Isroqiyyah http://isyraq.wordpress.com
Kita telah mengenal dua aliran filsafat yang—konon katanya—saling bersebrangan, yaitu filsafat Peripatetik dan Iluminasionis, selain dua aliran tadi, kita pun juga telah mengenal Teologi dan Tasawuf. Secara garis besar, dari keempat aliran yang disebutkan di atas, terdapat dua metode yang dianggap ‘hampir sama’, yang digunakan oleh masing-masing aliran di atas. Metode yang dipakai oleh kaum teologi dan peritatetisme, bersifat deduktif atau silogistik, yakni penyusunan premis-premis dari kebenaran umum untuk menghasilkan kesimpulan. Sedangkan kaum sufisme dan Iluminasionis berangkat dengan metode Intuitif atau eksperiensial, yaitu, bahwa mengetahui sesuatu adalah untuk memperoleh suatu pengalaman tentangnya (sesuatu tersebut), yang berarti pula, intuisi primer atas determinan-determinan sesuatu.

Empat aliran, dalam ulasan singkat di atas, kemudian dipertemukan dalam suatu pandangan (mazhab) baru, yaitu filsafat Mulla Shadra, sosoknya—oleh Karen Amstrong—disebut-sebut sebagai filusuf mistik syi’ah, yang karyanya menjadi inspirasi bagi para cendikiawan, para revolusioner, dan modernis, terutama di Iran . Perbedaan mazhab Peripatetik dan Iluminasionis—meminjam istilah Murtadha Muthahhari—mulai ‘didamaikan’ oleh Shadr al-Muta’allihin. Ia juga telah berhasil menjawab pelbagai hal yang menjadi pertentangan antara filsafat dan tasawuf (irfan). Bahkan Murtadha Muthahhari menilai filsafat Mulla Shadra telah berperan sebagai jalan persimpangan yang menemukan Peripatetisme, Iluminasionisme, irfan, dan teologi/kalam. Namun pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas secara tipis, kulit bagian luar dari filsafat Mulla Shadra, yaitu yang terbagi pada tiga wilayah pengulasan, antara lain seputar biografi dan dua pandangannya tentang hakikat jiwa dan wujud.     

13 Sep 2011

Iwan Fals

Tidak ada komentar:

Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir 3 September 1961 di Jakarta) adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia. Lewat lagu-lagunya, Iwan menggambarkan suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti lagu Wakil Rakyat dan Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya lagu Siang Seberang Istana dan Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti lagu Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya.

Lewat lagu-lagunya, ia memotret kehidupan dan sosial-budaya di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain.

Gusdur

KH. Abdurrahman Wahid atau dikenal sebagai Gus Dur lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 7 September 1940. Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara dari keluarga yang sangat terhormat dalam komunitas Muslim Jawa Timur. Kakek dari ayahnya adalah K.H. Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sementara kakek dari pihak ibu, K.H. Bisri Syansuri, adalah pengajar pesantren pertama yang mengajarkan kelas pada perempuan. Ayah Gus Dur, K.H. Wahid Hasyim, terlibat dalam Gerakan Nasionalis dan menjadi Menteri Agama tahun 1949. Ibunya, Ny. Hj. Sholehah, adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang. Selain Gus Dur, adiknya Gus Dur juga merupakan sosok tokoh nasional.

Berdasarkan silsilah keluarga, Gus Dur mengaku memiliki darah Tionghoa yakni dari keturunan Tan Kim Han yang menikah dengan Tan A Lok, saudara kandung Raden Patah (Tan Eng Hwa), pendiri Kesultanan Demak. Tan A Lok dan Tan Eng Hwa merupakan anak dari Putri Campa, putri Tiongkok yang merupakan selir Raden Brawijaya V.

29 Jul 2011

Teater Gidag Gidig

Tidak ada komentar:
Teater Gidag Gidig in Action
Jujur, seumur hidup saya, saya belum pernah menyaksikan suguhan karya teater sebagus yang disuguhkan oleh kelompok teater ini. Waktu itu saya dan beberapa teman di kelompok teater saya (sanggar altar) menyaksikan teater Gidag Gidig mementaskan drama karya Putu Wijaya yang berjudul Dag Dig Dug di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, namun entah tahun berapa saya lupa. Melihat apa yang suguhkan teater Gidag Gidig ini membuat saya terus berpikir dan membayangkan betapa kerasnya usaha mereka dalam menaklukkan dan menerjemahkan konflik-konflik dalam naskah Putu Wijaya yang konon katanya selalu "meneror mental" itu. Drama Dag Dig Dug begitu anggun dibawakan kelompok teater ini. Di tangan mereka drama ini begitu gurih sangat impresif. Saking gurihnya, bahkan pada saat itu saya merasa tidak sedang menonton suatu pertunjukan, melainkan menyaksikan kehidupan nyata. Terima kasih teater Gidag Gidig atas suguhan bagusnya, semoga amal ibadah Anda sekalian selalu dicatat dan diterima oleh Tuhan Yang Mahakuasa.Oh iya, tulisan ini sengaja ditulis sebagai ungkapan bahagia saja, jika ingin membaca ulasan tentang naskah drama Dag Dig Dug karya Putu Wijaya ini, saya sarankan Anda mengunjungi http://skripsi.dagdigdug.com dijamin Anda akan mendapatkan ulasan yang menarik.

Berikut di bawah ini semacam profil teater Gidang Gidig yang sengaja saya ambil dari www.kelola.or.id 
TEATER GIDAG GIDIG didirikan pada 21 September 1976, di SMAN 4, Surakarta. Anggotanya, anak-anak SMA, dan Hanindawan masih seorang aktor. Pimpinan dan sutradaranya, Bambang Sugiarto, kakak kelas Hanindawan. Pada 1982, Hanindawan sempat menyatakan berhenti, tapi malah diminta memimpin kelompok itu. Maka, sejak itu hingga sekarang, tampuk pimpinan kelompok ada di tangan Hanindawan.

20 Jul 2011

Dhani Ahmad

Tidak ada komentar:
Dhani Ahmad Prasetyo (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 26 Mei 1972; umur 39 tahun) atau yang lebih dikenal dengan Ahmad Dhani / Dhani Manaf adalah seorang musisi, penulis lagu, penata musik, dan produser Indonesia. Dhani merupakan leader dari grup band papan atas, Dewa 19 dan juga personel grup band The Rock. Dhani juga merupakan pemilik dan pimpinan dari Republik Cinta Management. Dhani telah mencetak banyak hits dan mengorbitkan sejumlah artis melalui karyanya.

Bakat musik Dhani mulai bergejolak saat duduk di bangku SMPN 6 Surabaya. Dhani bersama 3 orang sahabatnya Andra Junaidi, Erwin Prasetya, dan Wawan Juniarso, kemudian mendirikan grup band DEWA pada tahun 1986. Dhani bertindak pada vokal dan keyboard. Saking tergilanya pada musik, tak jarang Dhani bolos sekolah untuk sekedar berkumpul bersama teman-temannya di DEWA untuk sekedar memainkan alat musik di rumah Wawan di kawasan komplek Universitas Airlangga.

Dhani semula yang manteng di jalur rock, kemudian mencoba jalur musik jazz yang kemudian diikuti perubahan nama Dewa menjadi Downbeat. Bersama Downbeat, Dhani sempat menjuarai Festival Jazz Remaja se-Jawa Timur, juara I Festival band SLTA '90 atau juara II Djarum Super Fiesta Musik. Namun akhirnya Dhani kembali ke jalur rock dan mengibarkan bendera DEWA 19 dengan tambahan Ari Lasso.

14 Jul 2011

“Pak Azra Bagai Kendaraan yang tak Punya Spion”

1 komentar:
Pak Azra—begitu biasanya Prof. Dr. Azyumardi Azra disapa—sumingrah saat suara tepuk tangan para tamu undangan mengiringi ia dan tiga orang lainnya, Bagus Priambodo (Presenter TVOne), Todung Mulya Lubis, Ph.D (Advokat/Ketua IKADIN), dan Prof. Dr. Komaruddin Hidayat (Rektor UIN Jakarta), naik ke atas panggung. Kehadiran keempat orang ini tidak lain adalah sebagai pembicara pada acara peluncuran buku berjudul: “CERITA AZRA; Biografi Cendekiawan Muslim Azyumardi Azra”. Peluncuran buku yang bertemakan: “Menelusuri Perjalanan Hidup Sang Permata Hijau yang Diakui Dunia” ini diselenggarakan oleh Penerbit Erlangga pada tanggal 23 Juni 2011, dimulai dari pukul 18.00 WIB di Diamond 1, Lobby Level Hotel Nikko Jakarta.

14 Apr 2011

Selamat Jalan Bapak Kami

Tidak ada komentar:
Rosihan Anwar bersama Jakob Oetama
Wartawan senior, Rosihan Anwar telah meninggal dunia di Rumah Sakit MMC Kuningan, Jakarta Selatan. "Ya betul, beliau meninggal, saya tadi dihubungi anaknya," kata M Ilham Bintang, salah satu karib Rosihan yang dihubungi Tempo, Kamis 14 April 2011

29 Mar 2011

WS. RENDRA

Tidak ada komentar:
Selamat Jalan Burung Merak..
Senang bisa mementaskan drama karyamu (Perampok) bersama sanggar altar di tempatmu (bengkel Teater Rendra) dan di hadapanmu.
Selamat jalan Si Anjing Liar dari Jokjakarta..
Senang bisa menjelmakan puisimu (Sajak Matahari) ke dalam musikalisasi sajak yang aku ciptakan..
semoga damai bersamamu..
wahai penyair besar..
--------

18 Mar 2011

KH ABBAS

Tidak ada komentar:
Memadukan Kitab Kuning dan Ilmu Kanuragan Buntet hingga saat ini dikenal sebagai pesantren yang sangat prestisius hingga sekarang, tidak hanya dari segi mutu pendidikan yang disajikan, sebagai pesantren salaf yang mengajarkan berbagai kitab kuning bertaraf babon, tetapi pesantren ini juga memiliki peran-peran sosial politik yang diambil oleh para pemimpinnya. Kualitas pengajian dan kharisma seorang kiai merupakan daya tarik utama dalam system pendidikan pesamtren Salaf. Dan ini tetap dipertahankan dalam system pendidikan pesantren Buntet sebabagi sosok pesantren salaf yang tidak pernah kehilangan pesona dan peran dalam dunia modern.

Tersebutlah saat ini peran sosial politik yang diambil kiai Abdullah Abbas, selalu menjadi rujukan para pemimpin nasional. Tidak hanya karena pengikutnya banyak, tetapi memang nasehat dan pandangannya sangat berisi. Semuanya itu tidak diperoleh begitu saja, melainkan hasil pergumulan panjang, yang penuh pengalaman dan pelajaran, sehingga membuat para tokoh matang dalam kancah perjuangan. Bukan sekadar tokoh yang berperan karena mengandalkan popularitas keluarga atau keturunannya. Semuanya itu tidak terlepas dari peran para pendahulu pesantren Buntet ayah Kiai Abdullah Abbas sendiri yaitu Kiai Abbas, seorang ulama besar yang mampu memadukan kitab kuning dan ilmu kanuragan sekaligus, sebagai sarana perjuangan membela umat.

4 Jan 2011

ADOLF HITLER

Tidak ada komentar:
Adolf Hitler lahir tahun 1889 di Braunau, Austria. Sebagai remaja dia merupakan seorang seniman gagal yang kapiran dan kadang-kadang dalam usia mudanya dia menjadi seorang nasionalis Jerman yang fanatik. Di masa Perang Dunia ke-I, dia masuk Angkatan Bersenjata Jerman, terluka dan peroleh dua medali untuk keberaniannya.

Kekalahan Jerman membikinnya terpukul dan geram. Di tahun 1919 tatkala umurnya menginjak tiga puluh tahun, dia bergabung dengan partai kecil berhaluan kanan di Munich, dan segera partai ini mengubah nama menjadi Partai Buruh Nasionalis Jerman (diringkas Nazi). Dalam tempo dua tahun dia menanjak jadi pemimpin yang tanpa saingan yang dalam julukan Jerman disebut “Fuehrer.”


Di bawah kepemimpinan Hitler, partai Nazi dengan kecepatan luar biasa menjadi suatu kekuatan dan di bulan Nopember 1923 percobaan kupnya gagal. Kup itu terkenal dengan sebutan “The Munich Beer Hall Putsch.” Hitler ditangkap, dituduh pengkhianat, dan terbukti bersalah. Tetapi, dia dikeluarkan dari penjara sesudah mendekam di sana kurang dari setahun.

Muhammad Ali

Tidak ada komentar:
Muhammad Ali (lahir sebagai Cassius Marcellus Clay, Jr. pada 17 Januari, 1942) adalah pensiunan petinju Amerika Serikat. Pada tahun 1999, Ali dianugerahi "Sportsman of the Century" oleh Sports Illustrated.Ali tiga kali menjadi Juara Dunia Tinju kelas Berat. Ali lahir di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Namanya mengikuti nama ayahnya, Cassius Marcellus Clay, Sr. Ali kemudian mengubah namanya setelah bergabung dengan Nation of Islam dan akhirnya memeluk Islam Sunni pada tahun 1975.

Sebelum masuk Islam, dia menjuluki dirinya dengan “Yang Terbesar” karena dia adalah petinju terbaik pada masanya. Bahkan para pengamat olah raga mengakuinya sebagai petinju terbaik abad ini. Sejarah tinju belum pernah mengenal petinju secepat dia. Dia berlaga dengan gesit di atas ring dan memukul KO lawannya, lalu berseru dengan bangga, “Akulah yang terbesar”.

ABU WAFA

Tidak ada komentar:
Ahli matematika Muslim fenomenal di era keemasan Islam ternyata bukan hanya Al-Khawarizmi. Pada abad ke-10 M, peradaban Islam juga pernah memiliki seorang matematikus yang tak kalah hebat dibandingkan Khawarizmi. Matematikus Muslim yang namanya terbilang kurang akrab terdengar itu bernama Abul Wafa Al-Buzjani. “Ia adalah salah satu matematikus terhebat yang dimiliki perabadan Islam,” papar Bapak Sejarah Sains, George Sarton dalam bukunya bertajuk Introduction to the History of Science.
Abul Wafa adalah seorang saintis serba bisa. Selain jago di bidang matematika, ia pun terkenal sebagai insinyur dan astronom terkenal pada zamannya.

31 Des 2010

Tentang Max Weber

Tidak ada komentar:
Max Weber lahir di Erfurt, Jerman, 21 April 1864, berasal dari keluarga kelas menengah. Perbedaan penting antara kedua orang tuanya berpengaruh besar terhadap orientasi intelektual dan perkembangan psikologi Weber. Ayahnya seorang birokrat yang kedudukan politiknya relatif penting, dan menjadi bagian dari kekuasaan politik yang mapan dan sebagai akibatnya menjauhkan diri dari setiap aktivitas dan  dan idealisme yang memerlukan pengorbanan pribadi atau yang dapat menimbulkan ancaman terhadap kedudukannya dalam sistem. Lagi pula sang ayah adalah seorang yang menyukai kesenangan duniawi dan dalam hal ini, juga dalam berbagai hal lainnya, ia bertolak belakang dengan istrinya. Ibu Marx Weber adalah seorang Calvinis yang taat, wanita yang berupaya menjalani kehidupan prihatin (asetic) tanpa kesenangan seperti yang sangat menjadi dambaan suaminya. Perhatiannya kebanyakan tertuju pada aspek kehidupan akhirat; ia terganggu oleh ketidaksempurnaan yang dianggapnya menjadi pertanda bahwa ia terganggu oleh ketidaksempurnaan yang dianggapnya menjadi pertanda bahwa ia tak ditakdirkan akan mendapat keselamatan di akhirat. Perbedaan mendalam antara kedua pasangan ini menyebabkan ketegangan perkawinan mereka dan ketegangan ini berdampak besar terhadap Weber.