Tampilkan postingan dengan label banten. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label banten. Tampilkan semua postingan

22 Jan 2013

Kyai Wasid Menggugat!

Tidak ada komentar:
http://gugahjanari.blogspot.com
Cerpen ini dimuat juga di www.nuonline.or.id

Cerita ini hanyalah dramatisasi Peristiwa Geger Cilegon 1888

Matanya nanar, seakan ada rembulan menggantung di sana. Usianya sudah lengkap dengan asam garam kehidupan. Warna rambutnya hanya ada dua, hitam dan putih, berpadu seperti Yin dan Yang, terbungkus serban putih kesayangannya. Usianya memang senja, tapi jika ia berjalan langkahnya masih gagah tegap meskipun ia tak pernah mengenyam pendidikan militer. Lelaki tua itu duduk bersila sambil menatap sekeliling ruang kosong. Sebuah bangunan gelap yang mungkin usianya jauh lebih renta dari usianya. Secercah cahaya lurus menerobos ruangan itu, tampak asap putih mengepul dari corong mulutnya, sesekali ia hisap kepenatan dalam batinnya. Tampak ada rasa kekhawatiran di matanya, kekhawatiran tentang sebuah musim di mana hanya sedikit orang-orang yang mau mengerti tentang arti kehidupan, tentang Tuhan, tentang keyakinan, perjuangan, hak kemanusiaan di ruang-ruang saksi sejarah yang bisu yang semakin tersudut di pinggir desa-desa yang dijajah lahir dan batinnya.
Sudah satu minggu lamanya Kyai Wasid mendekam dalam jeruji besi sejak ia ditangkap oleh pemerintah Belanda. Kyai Wasid dianggap bersalah karena telah berbuat onar menebang pohon Kepuh besar yang akhir-akhir ini disembah oleh warga penduduk desa Lebak Kepala Banten.