Desain Cover By: Farid Sabilach Rosyad |
Judul:Nasionalisme di Persimpangan
Penulis: Dr. Ali Masykur Musa
Editor : Tim Editor Divaro
Penerbit: Erlangga, 2011
Halaman: xii+228
Salah satu warisan terbesar ideologi modern adalah nasionalisme. Nasionalisme atau paham kebangsaan muncul di Eropa pada penghujung abad ke-18 dan menyebar ke berbagai penjuru dunia pada abad ke-19 dan 20. Bagi negara-negara dunia ketiga, termasuk Indonesia, nasionalisme mengilhami gerakan perlawanan melawan kekuatan kolonial. Paham kebangsaan merupakan pandangan, perasaan, wawasan, sikap, dan perilaku suatu bangsa yang terjalin karena persamaan sejarah, nasib dan sepenanggungan untuk hidup bersama-sama secara merdeka dan mandiri. Para pejuang kemerdekaan Indonesia seperti Soekarno, Muhammad Hatta, Wahid Hasyim, dan lain-lain, mengambil paham ini sebagai motivasi perjuangan. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai bagian dari organisasi perjuangan telah menunjukkan partisipasi aktif tidak saja untuk memperjuangkan kemerdekaan, tetapi juga untuk mempertahankannya. Pasukan Hizbullah, Sabilillah, serta Resolusi Jihad yang diinisiasi oleh KH Hasyim Asy’ari merupakan implementasi dari wawasan kebangsaan NU dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan Indonesia.