http://joglonet.wordpress.com |
Belakangan ini, kita kembali dikejutkan oleh berita tentang munculnya teror bom yang dilancarkan orang-orang yang diduga teroris, kali ini salah satu yang menjadi target mereka adalah aparat negara (polisi dan TNI). Kejadian ini kemudian berujung pada penyisiran, penggerebekan, dan penangkapan orang-orang yang diduga teroris di beberapa wilayah di Indonesia. Berita terungkapnya persembunyian dan tertangkapnya beberapa orang teroris merupakan kabar baik sekaligus kabar buruk bagi masyarakat. Di satu sisi, para pelaku memang telah ditindak tegas oleh aparat dan terus dipersempit ruang geraknya, di sisi lain, kenyataan bahwa keberadaan terorisme sampai detik ini yang masih tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat tentu saja menjadi teror yang menakutkan bagi masyarakat.
Munculnya terorisme dan upaya yang dilakukan pemerintah untuk menghentikannya memang sedang dalam proses, upaya penangkapan dan pengamanan melalui tangan aparat negara dan usaha deradikalisasi melalui tangan para akademisi dan tokoh agama harus pula didukung oleh peran serta seluruh elemen bangsa dalam mencegah dan mempersempit ruang gerak terorisme di Indonesia.
Persoalan lainnya yang timbul adalah terbentuknya paradigma yang keliru di masyarakat dalam mendefinisikan terorisme, momok menakutkan bernama terorisme ini selalu saja dikaitkan dengan Islam melalui ajarannya yang bernama jihad, padahal, antara terorisme dan jihad keduanya jelas merupakan tindakan yang berbeda. Maka dari itu, pemahaman tentang perbedaan antara terorisme jihad harus disosialisasikan baik oleh pemerintah, para tokoh agama, dan media massa kepada masyarakat luas agar tidak terjadi kesalahpahaman.