11 Agu 2015

Mahaguru Pesantren: Syaichona Cholil Bangkalan

Tidak ada komentar:

Judul Buku: Mahaguru Pesantren: Syaichona Cholil Bangkalan
Penulis: Mokh. Syaiful Bakhri
Tebal Hal:  200 halaman
Tahun Terbit: 2015
Cover: Farid Sabilah Rosyad


KH. Cholil Bangkalan adalah ulama besar yang sukses mencetak banyak ulama besar di Indonesia. Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Hasbullah adalah dua orang pendiri Nahdlatul Ulama organisasi Islam terbesar di dunia yang pernah nyantri kepada KH. Cholil.

Tidak hanya sukses mencetak para ulama besar, semangat, ketekunanan, kemandirian, ke-tawadhu’an, kesabaran, kekhidmatan, kecerdasan, dan kreativitasnya sangat patut dijadikan contoh bagi para pendidik dan generasi muda Indonesia.

Buku ini memotret gambar panjang sosok KH. Cholil yang teguh menuntut ilmu dari pesantren ke pesantren sampai akhirnya berburu ilmu ke kota suci Mekkah. Simak pula bagaimana ia menjalani hidupnya sebagai petugas jaga malam di kantor pejabat Adipati Bangkalan, sampai akhirnya menjadi mantu sang Adipati karena kagum akan kecerdasan KH. Cholil.

Selain itu, terdapat pula kisah unik penyambutan Hasyim Asy’ari sebagai santri baru yang harus terlebih dahulu masuk ke kurungan ayam, juga kisah Wahab Hasbullah yang disambut oleh KH. Cholil dan satrinya dengan teriakan “macan” sambil mengacung-acungkan celurit, tongkat, pedang, dan batang kayu.

Resensi lengkap: www.nu.or.id


Pesantren-Pesantren Berpengaruh di Indonesia

2 komentar:
Judul Buku: Pesantren-Pesantren Berpengaruh di Indonesia
Penulis: Olman Dahuri & M. Nida Fadlan
Tebal Hal: 
248halaman
Tahun Terbit: 2015
Cover: Yudi

Pesantren termasuk lembaga pendidikan paling tua di Indonesia yang punya daya tahan luar biasa. Apa yang membuat sebuah pesantren mampu bertahan, bahkan punya pengaruh besar dalam waktu yang lama hingga ratusan tahun?

Selain memenuhi prasyarat dasar dengan kehadiran figur seorang kiai, santri, pondok, kajian kitab-kitab kuning, dan bangunan masjid yang menjadi episentrum kegiatan santri dan masyarakat, masih banyak faktor lain yang membuat sebuah pesantren mampu bertahan selama puluhan bahkan ratusan tahun dengan daya pengaruh dan sumbangsih yang besar. Dua puluh pesantren yang termuat di buku ini membuktikan agar tak ditelan derap zaman, pesantren tidak boleh berhenti sebagai lembaga pendidikan dan menjadi penjaga moralitas agama semata. Pesantren juga harus turut aktif menjadi pengerek terdepan bagi perubahan sosial di tengah-tengah masyarakat.

Menguak rahasia bagaimana para kiai merintis, mengembangkan, dan memajukan pesantren sambil mendayung di antara dua arus yang saling bertolak belakang antara mempertahankan tradisi dan mengakomodasi modernisasi.

Menelusuri jejak para kiai yang punya sumbangan besar dalam merajut wawasan kebangsaan Indonesia.

Menyajikan ulasan mendalam tentang dinamika kehidupan pesantren-pesantren yang pengaruhnya di tanah air cukup besar, bahkan melintas batas hingga mancanegara.