16 Apr 2013

Bismillah

Tidak ada komentar:
manazar.com
Bismillah (Dengan Nama Allah) adalah awal dari semua hal yang baik. Frase ini adalah salah satu simbol Islam. Bismillah adalah kalimat yang terus menerus dilafalkan oleh semua umat Islam sebagai ungkapan pasrah kepada Allah SWT. Bismillah adalah sumber kekuatan dan keberkahan yang tak habis-habis.


Bediüzzaman Said Nursi di dalam karyanya Risale-i Nur pernah menganalogikan keistimewaan kalimat Bismillah dengan cerita dua orang musafir yang menempuh perjalanan di gurun pasir yang tandus. Musafir yang pertama adalah orang yang cerdas dan rendah hati, sedangkan musafir yang kedua adalah orang yang sombong dan merasa kuat. Musafir yang pertama selalu mendengar saran bahwa untuk selamat dalam perjalanan dia harus mengingat nama seorang kepala suku yang kuat dan berpengaruh. Sedangkan musafir yang kedua tidak pernah mau mendengarkan saran dan mengingat nama seorang kepala suku. Ia menganggap dirinya kuat dan hebat.

Musafir pertama selalu selamat, karena setiap kali bertemu kawanan bandit, dia selalu berkata: “Saya berjalan atas nama kepala suku ‘ini’,” lalu ia dibiarkan lewat tanpa diganggu, bahkan ia diperlakukan dengan hormat. Sebaliknya, musafir yang sombong selalu mengalami bencana dan rasa takut terus menerus karena ia tidak mengenal siapa-siapa dalam perjalanan. Tidak ada yang dapat ia andalkan selain dirinya sendiri yang sombong. Tidak ada yang mau memberinya pertolongan, bahkan hartanya ludes dirampas kawanan bandit.

11 Apr 2013

Islam dan Pembebasan Menurut Asghar Ali Engineer

Tidak ada komentar:
Oleh: Iqra Anugrah: Mahasiswa Doktoral Ilmu Politik di Northern Illinois University, AS
INDOPROGRESS, 24 Juli 2013

Pada 14 Mei, 2013, dunia Islam kehilangan salah satu putra terbaiknya, Asghar Ali Engineer, penulis dan aktivis Islam progresif asal India,  yang menghembuskan napas terakhirnya. Sebagaimana kata pepatah, manusia mati meninggalkan nama, begitupun juga Engineer. Pemikir yang terkenal dengan kontribusinya pada studi Islam dan gerakan progresif ini, meninggalkan begitu banyak buah pemikiran yang membahas berbagai topik: dari sejarah Islam, teologi pembebasan, studi konflik etnis dan komunal, analisa gender, studi pembangunan dan masih banyak lagi. Sebagai bagian dari apresiasi atas kontribusi Asghar Ali Engineer yang begitu besar bagi dunia Islam, negara-negara dunia ketiga, dan gerakan progresif pada umumnya, tulisan ini didedikasikan untuk mengulas pemikiran-pemikiran Engineer dan relevansinya di masa kini.
Dikarenakan banyaknya jumlah dan luasnya cakupan karya-karya Engineer, adalah mustahil untuk membahasnya secara mendetail. Oleh karena itu, saya akan fokus kepada beberapa tema utama dalam pemikiran Engineer, yaitu sejarah Islam, teologi pembebasan, negara dan masyarakat dan studi konflik komunal.

Sekilas tentang Asghar Ali Engineer
Asghar Ali Engineer lahir di Salumbar, Rajasthan, pada 10 Maret 1939. Ayahnya, Shaikh Qurban Hussain, adalah seorang ulama di komunitas Muslim Dawoodi Bohra, sebuah cabang dari tradisi Isma’ili dalam Islam Syi’ah. Komunitas Dawoodi Bohra pada masa awal perkembangannya sempat mengalami persekusi baik dari komunitas Sunni maupun Syiah arus utama, sebelum kemudian mereka bermigrasi ke India dan aktif dalam dunia perdagangan dan proyek-proyek komunitas dan filantropis, seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, perumahan dan fasilitas umum lainnya, seminar dan berbagai program pendidikan komunitas, serta promosi kesenian dan arsitektur Islam. Dalam konteks inilah Engineer tumbuh. Sedari kecil, Engineer juga menekuni studi Islam dari berbagai aspeknya.

10 Apr 2013

Menara Cinta

Tidak ada komentar:
cover by: Mayka R. Asnawiyyah
Judul Buku: Menara Cinta; Istikharah Cinta Zalfa
Penulis: Widuri R. Al Fath
Editor: Hijrah & Adhika Prasetya
Tebal Hal: 280
Tahun Terbit: 2013


Novel berjudul Menara Cinta yang ditulis oleh Widuri R. Al Fath bercerita tentang perjalanan hidup cinta Zalfa seorang akhwat (muslimah yang taat terhadap agamanya) yang mencintai Arizona sahabatnya. Zalfa tidak pernah mengungkapkan perasaannya kepada Arizona sampai akhirnya Arizona menikah dengan orang lain. Beberapa tahun kemudian Arizona bercerai dengan istrinya dan ingin menikahi Zalfa, keduanya masih saling mencintai, namun cinta mereka ini lagi-lagi kandas karena tidak direstui oleh ibunda Zalfa.
***
Novel ini memiliki struktur plot yang linear. Srtuktur cerita cerita Dimulai dari eksposisi, penanjakan peristiwa, konflik, sampai pada anti klimaks. Namun demikian, penulis cukup cermat menciptakan struktur yang acak, yaitu dengan lompatan-lompatan peristiwa (fragmen) dan letupan-letupan konflik kecil maupun besar secara acak.

Plot novel yang berstruktur linear biasanya akan membuat pembaca cepat bosan, padahal sebuah novel membutuhkan lompatan-lompatan peristiwa atau fragmen yang syarat konflik untuk menjaga mata pembaca tetap betah membaca. Namun dalam novel ini, penulis cukup cermat menciptakan konflik-konflik kecil di sela-sela menginformasikan peristiwa-peristiwa yang panjang dan melebar sehingga peristiwa yang terjadi tidak hanya menjadi rentetan peristiwa yang disusun kronologis. Aksentuasi dan penekanan karakter tokoh-tokohnya cukup mendalam digambarkan, misalnya penulis turut menginformasikan secara detil latar belakang keluarga, suku, dan golongannya. Tokoh dalam cerita ini cukup unik dan banyak, namun penulis selalu mengekspose tokoh sentral, hal itu dilakukan untuk menjaga intensitas penokohan dalam cerita.

Jangan Lukai Hati Ibumu

Tidak ada komentar:
cover by: Yudi Nur Riyadi
Judul Buku: Jangan Lukai Hati Ibumu
Penulis: Suparno Achmad
Editor: Andriansyah & Adhika Prasetya
Tebal Hal: 176
Tahun Terbit: 2013



Dari Abu Hurairah RA, ia menceritakan, suatu hari ada seorang yang datang kepada Nabi Muhammad SAW seraya bertanya: "Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak saya perlakukan dengan baik?" Rasulullah menjawab: "Ibumu!" Orang itu bertanya lagi: "Lalu siapa?" "Ibumu!" jawab Beliau. "Lalu siapa lagi, ya Rasulullah?" tanya orang itu. Beliaupun menjawab "Ibumu!" Selanjutnya orang itu bertanya lagi: "Lalu siapa?" Beliau menjawab: "Ayahmu." (Muttafaqun ‘Alaih).

Hadits di atas memerintahkan agar kita senantiasa berbuat baik pada kerabat terutama adalah ibu, lalu ayah. Didahulukannya ibu karena ia telah mengandung, menyusui, mendidik dan tugas berat lainnya.
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya setelah dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu (Q.S. Luqman:14).

Buku ini memuat banyak kisah nyata mengenai bakti seorang anak kepada ibunya, begitu sebaliknya, kasih sayang yang amat besar seorang ibu kepada anaknya. Kisah nyata tersebut menunjukkan betapa seorang ibu bukan hanya keramat di dunia tapi juga menjadi keramat di akhirat nanti.

Sudah semestinya bagi seseorang yang mengaku Muslim mendudukan ibunya pada tempat terhormat setelah mencintai Allah SWT dan Rasulnya. Untuk memulai itu, kisah-kisah inspiratif di dalam buku ini kiranya dapat dijadikan sebagai pegangan.

Buku ini berbahan dasar kisah-kisah nyata sejak zaman Rasulullah Muhammad SAW sampai dengan masa paling mutakhir.Tema mengenai ibu di dalam buku ini bervariasi, tidak hanya ilustrasi mengenai ketaatan namun juga contoh kedurhakaan seorang anak manusia terhadap ibunya, dan akibat yang kemudian ditanggungnya. Buku ini disusun dengan bahasa yang lugas dan ringkas namun secara tepat mengemukakan pemahaman dasar Islam dalam kaitannya dengan kehidupan kemasyarakatan kekinian.

beli buku